Senin, 17 Maret 2008

Cara Mudah Taklukkan Bakteri Susu

Heboh cemaran bakteri Enterobacter sakazakii dalam susu formula bayi dan makanan bayi membuat masyarakat menuntut pemerintah lebih serius mengawasi produk tersebut.

Namun pemerintah, dalam hal ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, pengawasan pangan bukan tanggung jawab tugas pemerintah semata. Produsen dan masyarakat selaku konsumen juga ikut bertanggungjawab.

Menurut Tien Gartini, Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, BPOM, selalu melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel produk secara acak di seluruh Indonesia sepanjang tahun untuk mendeteksi kemungkinan adanya cemaran mikroba. Kalau produk yang bersangkutan ternyata bermasalah, maka produsennya akan dipanggil dan diminta untuk menarik produk tersebut dan memperbaiki kembali.

Masyarakat juga berkontribusi dalam mewujudkan perlindungan bagi konsumen. Masyarakat bisa melaporkan, menyampaikan permasalahan, masukan, dan atau cara pemecahan masalah pada bidang pangan ini. “Pengawasan ini sangat penting karena masyarakat yang akan menentukan untuk membeli dan menggunakan suatu produk. Dengan begitu masyarakat bisa membentengi dirinya terhadap produk yang tidak memenuhi syarat sehingga mendorong produsen untuk ekstra hati-hati dalam menjaga mutunya,” kata Tien Gartini.

BPOM juga menganjurkan agar selalu memilih produk yang sudah terdaftar di Badan POM, dengan kode MD untuk produk lokal dan ML untuk produk impor diikuti 12 angka nomor registrasi. Juga perhatikan tanggal kadaluarsanya, kemasan produk tidak bocor, rusak, karatan, penyok dan lain sebagainya. Di label kemasan perhatikan petunjuk penyimpanan, penggunaan dan menyiapkannya.

Sehubungan dengan temuan cemaran E. sakazakii, BPOM dan para peneliti seperti Dr. Sri Estuningsih dari Fak. Kedokteran Hewan  IPB, drh. AT Soelih Estoepangesti, dari Fak. Kedokteran Hewan Unair, dan Dr. Ratih Dewanti-Hariyadi, ahli mikrobiologi pangan, Fak. Teknologi Pangan IPB memberikan saran-saran untuk mencegah infeksi bakteri tersebut (lihat boks).  

 

Cara Aman Mempersiapkan Susu

Cara Membersihkan dan Mensterilkan Botol dan Dot Bayi

-          Cuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan peralatan minum bayi

-          Cuci botol, dot, sikat botol dan sikat dot dengan air bersih mengalir

-          Sikat dan bersihkan agar sisa susu yang melekat hilang

-          Bilas dengan air bersih yang mengalir

-          Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk dalam kemasan.

 

Sterilisasi dengan Pemanasan

-          Rendam botol seluruh hingga tidak ada udara di dalam botol

-          Masak di panci tertutup dan biarkan mendidih selama 5—10 menit

-          Biarkan panci tertutup, biarkan botol dan dot di dalam sampai akan digunakan

-          Bersihkan tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot

-          Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus harus disimpan di tempat yang bersih dan tertutup.

-          Dot dan penutupnya harus terpasang dengan baik

 

Cara menyiapkan dan menyajikan susu formula

-          Bersihkan permukaan meja yang digunakan untuk menyiapkan susu formula

-          Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan

-          Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup

-          Biarkan air tersebut di dalam panci/ketel tertutup selama 10—15 menit agar suhu turun minimal 700C

-          Tuang air sebanyak yang dapat dihabiskan bayi ke dalam botol susu yang telah disterilkan.

-          Tambahkan susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label

-          Tutup botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik

-          Dinginkan dengan merendam bagian bawah botol susu di dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum

-          Buang sisa susu yang dilarutkan setelah 2 jam.

Tri Mardi

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain