Denpasar - Perusahaan umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) optimistis dua tahun mendatang, Indonesia bisa menghentikan impor beras dari luar negeri. Malahan sebaliknya bisa menjadi negara pengekspor beras. Tentu dengan syarat semua instansi terkait yakni Departemen Pertanian dan Pekerjaan Umum mau bekerja keras.
"Kami optimistis peluang menggenjot produksi beras di dalam negeri sekaligus menghentikan impor sangat besar. Sehingga bila selama ini arah panah ke dalam negeri (impor, red), maka pada tahun 2009 bisa terbalik, panah mengarah ke luar (ekspor)," ujar Direktur Utama Perum Bulog, Mustafa Abubakar, seusai membuka acara World Rice Commerce 2007, di Bali.
Keoptimisan Bulog bisa menghentikan impor dan sekaligus mengekspor beras, didukung beberapa faktor antara lain, munculnya sejumlah benih padi unggulan yang baru sehingga mampu meningkatkan produksi, katanya.
"Kalau benih selama ini hanya menghasilkan 4-5 ton per hektare (ha), maka benih yang baru bisa menggenjot 8 ton bahkan ada yang sampai 12 ton gabah. Dengan lonjakan ini, diperkirakan bisa meningkatkan produksi beras sampai 50 persen," katanya.
Faktor lain dalam mendorong ekspor adalah perhatian pemerintah dalam perbaikan irigasi yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Sumber : www.suarapembaruan.com