Jumat, 2 Nopember 2007

Hama Bubuk Buah Menyerang Kebun Kopi

Sidikalang – Sejak empat tahun terakhir, hama bubuk buah menyerang perkebuanan kopi di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Serangan hama ini mengakibatkan kerusakan pada buah kopi dan menurunkan tingkat produksi tanaman hingga 15 persen.

            Menurut petani kopi di Desa Pegagan Julu Dua, Kecamatan Sumbul Kabupaten dairi, Togar Simatupang, hama ini selain menurunkan produktivitas tanaman, juga merusak mutu buah kopi. “Hama ini bisa membuat buah kopi busuk seluruhnya. Selain itu, kalau pun kami masih bisa mendapatkan buah kopinya, mutunya telah rusak karena sebagaian buahnya dimakan hama ini,” ujar Togar, Rabu (31/10).

            Togar menuturkan selama ini petani hanya mengandalkan bantuan daerah untuk bisa mendapatkan pengendali hama bubuk buah ini. pengendali hama bubuk buah ini merupakan mikro organisme berupa jamur, yakni jamur beuvaria basiana. Jamur ini hanya bisa didapatkan petani di Balai Proteksi Tanaman Perkebunan yang ada di Medan.

            Serangan hama ini lanjut Togar sangat merepotkan petani. kebutuhan akan mikro organisme pengendali hama bubuk buah semakin menambah ongkos produksi. “Padahal selama ini pun kami cukup direpotkan oleh tingginya harga pupuk dan obat-obatan, sementara harga kopi kadang tak stabil,” katanya.

            Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten dairi Jesayas, pemerintah daerah saat ini hanya bisa membantu mendatangkan jamur beuveria basiana dari Medan untuk kemudian dikembangkan oleh petani. hanya masalahnya, masih banyak petani yang malas mengembangkan jamur ini, meski hama bubuk buah hanya bisa dimatikan dengan jamur beuvaria basiana.

            “Petani ini kadang maunya hanya yang mudah, sementara kami harus mendatangkan jamur ini dari Medan,” katanya.

            Jesayas membenarkan, sejak hama bubuk buah ini mulai menyerang perkebunan kopi di dairi tingkat produktivitas tanaman kopi menurun hingga 15 persen. Padahal menurut dia, Luas perkebunan kopi di Dairi lebih dari 21.000 hektar. Seluas 10.000 hektar di antaranya merupakan kebun kopi jenis Arabica sementara sisanya kebun kopi robusta.

           

Sumber : www.kompas.co.id

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain