Salah satu kebijakan Pemkab Sukabumi adalah meningkatkan iklim investasi yang kondusif untuk berkembangnya dunia usaha, terutama sektor strategis.
Demikian salah satu kesimpulan wawancara AGRINA dengan Bupati Sukabumi H. Sukmawijaya, di kantornya, Oktober lalu. Sebab, “Omong kosong kalau kita mau mensejahterakan rakyat tanpa ada lapangan pekerjaan. Omong kosong juga ada lapangan pekerjaan kalau tidak ada investor. Dan, omong kosong pula ada investor kalau yang ditawarkan tidak menarik,” tandasnya.
Salah satu insentif yang ditawarkan Pemkab Sukabumi bagi para calon investor adalah pelayanan satu atap di Dinas Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (Dinas PTPM). Melalui dinas tersebut, calon investor akan diberikan kemudahan dengan standar-standar yang sudah ada. Bila ada pihak yang tidak puas, investor berhak komplain kepada Kepala Dinas PTPM, atau langsung kepada bupati. “Saya akan memantau ketat perkembangan dinas tersebut agar mereka benar-benar melayani dengan baik. Bila perlu, investor itu kita perlakukan sebagai raja,” tandas Sukmawijaya.
Memang, perizinan yang diberikan Pemkab Sukabumi kepada calon investor saat ini super mudah lantaran melalui satu pintu. Untuk izin lokasi misalnya, paling lama rampung dalam 14 hari kerja. Padahal sebelumnya sampai berbulan-bulan.
Sapi Perah dan Ayam Ras
Adalah Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Goalpara, salah satu investor bidang peternakan sapi perah yang telah menangkap peluang investasi di kabupaten berjarak 160 km dari Jakarta ini. Mulai 2007, di atas bukit seluas 20 hektar di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Gapoktan Goalpara sedang mengembangkan kawasan peternakan sapi perah.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini bisa dibaca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 3 Edisi No. 64 yang terbit pada Rabu, 31 Oktober 2007.