Rabu, 24 Oktober 2007

Deptan genjot produksi enam komoditas

Jakarta - Departemen Pertanian pada tahun ini tengah menggenjot produksi enam komoditas pertanian, baik tanaman pangan maupun perkebunan, melalui intensifikasi pascapanen di 200 kabupaten.
            Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Djoko Said Dhamardjati mengatakan melalui dana tugas pembantuan Deptan akan berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian, mulai dari padi, jagung, bawang merah, biokafarma, karet dan kakao.

            "Dengan bantuan ini, untuk padi kami targetkan bisa menghilangkan losses 5%. Sedangkan komoditas lain lebih pada intensifikasi pascapanen dan penyimpanan," kata Djoko di Jakarta, belum lama ini.

            Dia menjelaskan berdasarkan data kehilangan hasil gabah tiap tahun ada kecenderungan menurun. Namun, ungkapnya, penurunan masih bervariasi 3%-5% pada masing-masing provinsi.

            "Dari semula losses [kehilangan] panen sebesar 20,51% rata-rata nasional, saat ini berkurang menjadi berkisar 15%-17%. Per provinsi masih banyak yang beda, sehingga kami akan antisipasi mana yang masih besar lossesnya," tuturnya.

            Mengenai pembangunan silo jagung, paparnya, lebih difungsikan untuk menyimpan komoditas tersebut agar tahan lama. Deptan menganggarkan pembangunan silo jagung pada tahun ini sebanyak 39 kabupaten, sementara biaya per unit sekitar Rp200 juta.

            Sementara itu, untuk komoditas bawang merah, karet dan kakao lebih diintensifkan pada daerah sentra produksi yang selama ini menjadi ikon wilayah tersebut. Untuk kakao dan karet selain menggenjot produksi, untuk meningkatkan daya saing dan value aded.

            Apabila dibandingkan dengan program intensifikasi 2006, pada tahun ini mengalami kemunduran. Fasilitasi bantuan alat pada 2006 diberikan kepada 362 kabupaten dan sekitar 80% dana diberikan untuk pengadaan alat mesin pasca panen dan pengolahan pertanian.

            Pemberian fasilitas pascapanen padi pada 2006 juga mampu menekan kehilangan losses sebesar 2,25%.

            Sementara itu, pengadaan paket silo pada tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 18 paket untuk sembilan provinsi yang tersebar di 18 kabupaten dan diharapkan mengurangi kerusakan penyimpanan sebanyak 60.000 ton.

            Pada 2006 program intensifikasi produk pertanian masih didominasi komoditas padi dan jagung. Sementara itu pada 2007 intensifikasi komoditas kakao, karet, bawang merah dan biokafarma baru muncul.

 

sumber : www.bisnis.com

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain