Selasa, 9 Oktober 2007

Fillet Kering Ikan Kuniran Diekspor ke Malaysia

Cirebon - Ikan kuniran yang sebelumnya merupakan ikan rucak atau ikan buangan berharga rendah, sebentar lagi akan diekspor ke Malaysia dalam bentuk fillet kering sehingga harga jual ikan basahnya mulai merangkak naik.

Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Laut pada Dinas Perikanan dan  Kelautan Indramayu, Sutaryat APi kepada wartawan di Indramayu, Jumat mengatakan, saat ini ada sekitar 450 orang di Desa Eretan Kulon, Kandanghaur, yang menggeluti pengolahan ikan kuniran dimana fillet basah kemudian dijual kepada perusahaan yang siap mengekpor dalam keadaan kering.

"Fillet basah akan ke pabrik pengolah yang mulai beroperasi Oktober 2007 dan dihasilkan fillet kering ikan kuniran yang harga jualnya mencapai Rp79 ribu per kilogram," katanya.

Pengembangan produk olahan fillet ikan kuniran merupakan  pembinaan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu melalui dana PPK (Program Pendanaan Kompetisi) IPM, sehingga saat ini tercipta kerjasama antara industri rumah tangga dengan pabrik pengolahan ikan, dan eksportir.

Dampak dari tingginya kebutukan ikan kuniran itu maka saat ini harga ikan kuniran basah yang sebelumnya Rp250 per kilogram, naik menjadi Rp1.250 per kilogram karena setelah dibuat fillet basah harganya melonjak menjadi Rp22 ribu per kilogram.

"Sebelumnya ikan kuniran merupakan salah satu ikan untuk pakan bebek, namun sekarang peternak bebek terpaksa mencari ikan lainnya yang harganya masih murah," katanya.

Menurut Sutaryat, produk fillet kering ikan kuniran dewasa ini sudah banyak dijumpai di sejumlah supermarket yang diimpor dari Malaysia, walaupun bahan bakunya banyak terdapat di Indonesia.

"Nanti yang diespor ke Malaysia bukan ikan basah tetapi sudah dalam bentuk fillet kering dengan 22 macam rasa yang berbeda," katanya.

Ia mengungkapkan, biaya pembuatan pabrik pengolah ikan kuniran itu mencapai Rp1,6 milyar yang merupakan hasil bantuan Badan Pengelola  Migas, PT  Pertamina dan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu.

Sementara kemampuan suplai bahan baku dari nelayan di Eretan Kulon mencapai satu sampai dua ton per hari dari hasil tangkapan sekitar 50 sampai 60 unit perahu yang mempunyai jaring dodgl.

"Ke depan, ikan dari daerah lain bisa terserap ke Eretan sehingga industri rumah tangga semakin berkembang," katanya.

 

Sumber : www.kompas.co.id

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain