Selasa, 2 Oktober 2007

Indonesia Mandiri Produksi Benih Tahun 2015

Jakarta - Kalangan industri perbenihan menyatakan keyakinannya Indonesia mampu mandiri dalam pemenuhan kebutuhan benih padi hibrida pada 2015.

Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), Elda Adiningrat di Jakarta, Senin mengatakan, untuk bisa memproduksi benih padi hibrida harus melalui tahapan dan prosedur yang memerlukan waktu cukup lama. "Kita harapkan mampu mencapai kemandirian produksi benih padi hibrida bahkan bisa jadi pemain di tingkat dunia," katanya.

Menurut dia, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar menjadi pemain bisnis perbenihan di tingkat dunia karena didukung sumberdaya plasma nutfah yang kaya bahkan negara terbesar kedua di dunia pemilik plasma nutfah.

Elda mengatakan, meskipun untuk mencapai kemandirian produksi benih padi hibrida masih lama namun benih jagung hibrida sudah mampu dipenuhi dari dalam negeri.

Tahun 2007, menurut dia, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor benih jagung bahkan untuk beberapa varietas yang diekspor sudah diproduksi di dalam negeri. "Benih jagung memang masih ada impor sekitar 20 persen namun secara umum pada 2000-2007 ini sudah cukup mandiri," katanya.

Sementara itu menyinggung kemungkinan industri benih nasional melakukan pengembangan benih transgenik atau rekayasa genetika, Elda tidak memberikan jawaban secara pasti.

"Industri benih tidak boleh tidak menerapkan teknologi terbaru. Kami akan mencermati perkembangan transgenik yang merupakan teknologi baru perbenihan ini," katanya.

Hal senada dinyatakan Manajer Bisnis Kawasan ASEAN PT Dupont, Andy Gumala bahwa industri benih harus siap menerapkan teknologi terbaru.

Dikatakannya, teknologi rekayasa genetika atau transgenik sudah diterapkan di Amerika Serikat maupun sejumlah negara di Eropa bahkan Philipina juga memanfaatkan bioteknologi dalam pertanian mereka. "Kalau pemerintah mengijinkan bioteknologi kami akan mendukung, tapi tak masalah kalau tidak diizinkan," katanya.

 

Sumber : www.suarakarya-online.com

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain