Kamis, 27 September 2007

MUI Audit Sertifikasi Daging Asal Kanada

Jakarta – Departemen Pertanian menunggu hasil audit tim Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait sertifikasi halal daging asal Kanada sebelum memastikan pelarangan pemasukan komoditas itu.

Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyatakan importasi daging asal Kanada hingga kini masih tetap dibuka sembari menunggu hasil kajian tim MUI yang telah menyelesaikan auditnya di negara itu. “Importasi tetap jalan. Yang dari Kanada baru selesai diaudit oleh LPPOM MUI. Kami sedang menunggu hasilnya,” katanya kemarin.

Daging asal Kanada yang masuk ke Indonesia kini diperdebatkan kehalalannya karena tidak ada verifikasi lapangan yang bisa menjamin daging sapi tersebut disembelih dengan cara yang memenuhi syarat halal.

Padahal, daging impor tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari Islamic Services of OHAMA (Halal Transaction) USA.

Menurut Anton, sebelumnya MUI membolehkan daging dengan sertifikasi lembaga tersebut masuk ke dalam negeri dan dinyatakan halal. Namun dalam aturan selanjutnya Deptan mengisyaratkan importir daging dari negara yang belum bebas sapi gila (Bovine Spongiform Encepalopathy/BSE) harus melalui verifikasi tim dari Indoensia.

“Sebelumnya MUI melarang, saya sudah menyetop karena keluar aturan baru. Aturan MUI sebelumnya membolehkan lembaga sertifikasi halal dari AS, importir sekarang itu masih menggunakan aturan lama tersebut.”

Dalam permentan No. 61 Tahun 2007 tentang pemasukan daging karkas dan jeroan dari luar negeri, Deptan mengatur improtasi daging dari negara yang belum dinyatakan bebas dari BSE oleh Badan Kesehatan Veteriner (Office des International Epizootic/OIE) harus melalui tinjauan lapangan dari Pemerintah Indonesia ke calon eksportir.

Setelah mendapatkan persetujuan (countryapprove), rumah potong hewan atau eksportir terkait baru boleh mengekspor produknya ke Indonesia.

Bisnis mencatat saat ini terdapat empata perusahaan nasional yang masih mengantongi izin impor daging asal Kanada, yaitu CV Sumber Laut Perkasa dengan alokasi 6.101 ton, PT Cahaya Sakti Utama 6.000 ton, PT Karunia Segar Utama 200 ton, dan PT Indoguna Utama 100 ton.

Tidak Signifikan

Dari total impor daging asal Kanada sebanyak 12.401 ton, diketahui baru terealisasi sebanyak 1,77 ton oleh CV Sumber Laut Perkasa.

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Feedloter Indonesia (Apfindo) Teguh Boediyana mengatakan impor daging sapi dari Kanada sebenarnya tidak terlalu signifikan dibandingkan daging Australia.

“Daging sapi dari Kanada dan AS yang masuk biasanya prime cut. Jadi daging yang benar spesifik  dan biasanya permintaan khusus dari restoran-restoran atau hotel,” ujarnya.

Selain itu, harga daging asal Kanada juga masih jauh lebih mahal dibandingkan dari Australia atau Sleandia Baru.

Menurut dia, daging Australia dan Selandia Baru tetap tidak mudah tergantikan karena populasi sapi dan kesehatan hewan di negara itu dapat dijamin bebas penyakit mulut dan kuku serta BSE.

 

Perkembangan impor komoditas segar dan olahan peternakan

Primer

Volume (ton)

Nilai (000 US$)

Rata-rata 1995 - 1997

148.718

250.566

Rata-rata 1998 - 1999

64.445

92.087

Rata-rata 2000 - 2003

127.734

148.024

Olahan

Volume (ton)

Nilai (000 US$)

Rata-rata 1995 - 1997

482.327

658.987

Rata-rata 1998 - 1999

321.766

396.538

Rata-rata 2001 - 2002

639.674

571.475

                               Sumber  : BPS diolah Deptan

 

Sumber : Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain