Jakarta – Mentan Anton Apriayantono menemukan jeroan sapi impor ilegal di pasar Senen. Padahal larangan impor jeroan sapi sudah diberlakukan pemerintah sejak 2006.
Saya imbau masyarakat untuk hati-hati mengonsumsi jeroan impor khususnya paru karena pemerintah sudah melarang impor jeroan paru ini sejak awal tahun lalu,” jelas Anton seusai inspeksi di Pasar Senen Jakarta Pusat dan Jatinegera Jaktim, kemarin (Rabu, 19/9).
Anton mengungkapkan alasan pelarangan jeroan sapi (paru) itu lebih ke arah kesehatan. “Di paru itu banyak sumber penyakit. Ya Kolesterol, asam urat. Selain itu kita juga melihat ada persaingan usaha.”
Menurut dia, di Australia paru itu barang buangan, bukan konsumsi manusia tapi makanan hewan. “Tapi di sini disukai. Kita advokasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat,” ujarnya.
Mentan juga melakukan peninjauan kesiapan Perusahaan Daerah Dharma Jaya memasok daging bagi masyarakat ibu Kota. “Meski ada kenaikan harga, tapi pasokannya cukup untuk warga Jakarta. Lebaran ini juga ada kenaikan pasokan 20% dibanding 2006,” ujar Dirut Dharma Jaya Liliansari Loedin ketika menerima kunjungan Mentan.
Lilian mengatakan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Cakungmempersiapkan 1.000 ekor hingga 1.750 ekor sapi dan akan bertambah menjadi 2.000 ekor untuk antisipasi Lebaran 1428 H.
Dharma Jaya, lanjut dia juga menjalin kerja sama dengan mitra di Serang untuk menyediakan 1.200 ekor sapi untuk kebutuhan Jakarta. Semuannya dikhususkan untuk menambah pasokan Jakarta dan sekitarnya.
“Jadi warga jangan khawatir harga akan melambung tinggi. Pasokan untuk puasa dan Lebaran cukup,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Dharma Jaya Agus Indrajaya mengemukakan tercata 10 hingga 12 distributor menyatakan kesiapannya utnuk membantu menjaga pasokan daging untuk masyarakat.
“Kerjasama dengan distributor itu untuk mengantisipasi kebutuhan jelang Lebaran sampai 800 ton. Untuk cold storage fasilitasnya penuh 850 ton,” katanya.
Sumber : Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia