Bandeng sangat populer di kalangan masyarakat kita. Selain disajikan segar, ikan yang satu ini bisa diolah menjadi penganan bermacam-macam. Tentu dengan citarasa berbeda-beda pula, tapi tetap lezat dan bergizi tinggi.
Sekalipun lezat, duri yang menyebar di sekujur tubuhnya sangat mengganggu setiap penyantapnya. Namun, tak perlu khawatir, dengan sedikit sentuhan keterampilan, duri-duri itu bisa dihilangkan. Setelah durinya hilang, bandeng itu bertambah gelar menjadi bandeng tandu, alias tanpa duri.
Si tandu ini bisa langsung dimasak atau diolah menjadi beragam produk. Seperti sate, bandeng asap, pindang, rica-rica, otak-otak, sosis, maupun naget. Dan, jangan salah, beragam produk olahan bandeng tersebut menjanjikan peluang usaha menggiurkan. Menurut pengakuan para pelaku usaha bandeng tandu maupun bandeng olahan, keuntungan yang dijanjikan dari usaha tersebut bisa mencapai dua sampai empat kali lipat, dibandingkan dari hasil budidaya.
Mereka yang telah menikmati keuntungan dari usaha bandeng tandu maupun bandeng olahan, dapat dijumpai di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Peluang usaha untuk mengikuti jejak mereka masih terbuka lebar. Apalagi bagi Anda yang tinggal di luar Jawa. Soalnya, di
Persoalannya, sejauh mana pelaku usaha dan pemerintah mau dan perlu mempromosikan produk tersebut? Tanpa pencitraan produk, tentu masyarakat konsumen tidak tahu bahwa produk bandeng banyak ragamnya, dan aman disantap lantaran tidak akan tersedak duri.
Untuk selengkapnya tentang agribisnis bandeng olahan ini, baca di Tabloid Agrina Volume : 3 No. 61 yang akan terbit pada Rabu, 5 September 2007.