Provinsi Gorontalo mengembangkan tanaman jagung yang diperkirakan kualitasnya merupakan yang terbaik di Indonesia bahkan di dunia. Jagung yang ditanam dari bibit hibrida tersebut memiliki berbagai keunggulan seperti kadar air yang rendah, tinggi tanaman hingga dua meter serta menghasilkan pipilan jagung yang lebih banyak dari hibrida pada umumnya.
"Jagung ini sudah bisa dipanen dalam waktu lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Hasilnya juga membuat saya terheran-heran karena jagungnya lebih tinggi dari tubuh saya," ujar Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad, saat panen jagung hibrida di kebun percontohan Desa Pilohayanga, Kecamatan Telaga, Gorontalo.
Menariknya lagi, tanaman jagung yang mampu menghasilkan 14,7 ton per hektar tersebut diujicobakan pada lahan kritis dan tetap menghasilkan tanaman yang berkualitas tinggi serta tahan terhadap serangan hama. Keunggulan lainnya, sejak ditanami hingga saat panen jagung tersebut tak sedikitpun menggunakan pestisida, sehingga aman bagi konsumen serta tergolong produk organik yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibanding produk non organik.
"Kalau jagung dengan kualitas seperti ini diekspor ke luar negeri, petani bisa kaya dengan modal yang sedikit," tukasnya. Seorang peneliti dari Klinik Agropolitan, David Andi, menguraikan bahwa jagung tersebut bisa tumbuh dengan cepat dan subur karena diberi tambahan nutrisi yang dibuat dari umbi rumput teki dan dinamakan Sozo Formula Manggata (FM).
Ia menjelaskan, formula unik tersebut baik untuk tanah (soil decomposer) serta untuk pertumbuhan akar, batang, dan daun serta memiliki unsur yang tidak diperoleh tanaman dari tanah maupun pupuk makro yang biasa digunakan. Sozo FM tersebut, kata dia, mengandung hara makro seperti N, P, K, Besi, Boron, tembaga, vitamin A,C,D, E dan K serta hormone Auxin, enzim Fitase, Prokase Lipase dan mengandung bakteri decomposer yakni Lactobacillus.
"Kandungan inilah yang mengakibatkan jagung tumbuh lebih cepat hingga diatas 1,5 meter tingginya dalam tiga bulan," ujarnya. Cara pakai formula tersebut, lanjutnya, cukup mudah dengan menyemprotkan campuran air dan Sozo FM secara merata pada tanah yang akan ditanami jagung, untuk mendekomposisi bahan organik yang terkandung. Selain itu, benih jagung juga direndam dengan campuran air dan Sozo selama tiga jam, baru kemudian bisa langsung ditanam.
Formula yang 100 persen organik tersebut, katanya, juga mengakibatkan tanaman tahan terhadap kerontokan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta dapat digunakan untuk seluruh tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan industri
Sumber : www.kapanlagi.com