Selasa, 20 Maret 2007

Jurus Jitu Menggemukkan Lele

Siapa yang tidak mengenal pecel lele? Makanan khas Jawa Timur ini   banyak dijajakan pedagang kaki lima yang menempati trotoar jalan kota-kota di Indonesia. Selain harganya yang terjangkau, hidangan nasi panas, sambal, plus lalapan, dan seekor lele goreng merupakan menu nan nikmat.

Harga lele ukuran konsumsi relatif stabil dan memberikan keuntungan bagi petani. Saat ini, harga borongan lele di kolam daerah Bantul, Yogyakarta, berkisar Rp7.000—Rp8.000/kg, sedangkan harga eceran di pasar tradisional antara Rp10.000—Rp11.000/kg. Harga tersebut bisa dikatakan masih menguntungkan karena biaya produksi lele konsumsi hanya sekitar Rp5.500/kg.

 

Intensifikasi Budidaya

Herpracoyo, seorang petani ikan yang serius merintis usaha budidaya lele di  Desa Kaliurang, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Pada 1996 ia mulai usaha budidaya lele dan mengelola 10 buah kolam berukuran  25—30 m2 dengan penghasilan sekitar Rp6 juta—Rp8 juta/bulan.

Untuk meningkatkan keuntungan usaha dalam berbudidaya lele, Pracoyo melakukan intensifikasi budidaya. Caranya, dengan penerapan teknologi berupa pengolahan kolam, pemilihan benih yang baik, penerapan padat tebar yang tepat, manajemen pakan dan air yang baik, pencegahan dan penanganan penyakit, serta penentuan waktu panen yang tepat. 

Selain urusan teknis, Pracoyo juga mencermati menjalin komunikasi dengan sesama pembudidaya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, berbagi pengalaman, dan menjaga kestabilan harga. Ia juga menciptakan kepercayaan pada agen pakan sehingga dapat memperoleh harga baik dengan sistem pembayaran yang lunak. Ia pun aktif berkomunikasi dengan lembaga pemerintah untuk mendapatkan bantuan pendampingan baik teknologi maupun sumber pendanaan.

 

Tips Pracoyo

Pengalaman Pracoyo dalam mengelola usaha budidaya ikan lele berikut ini bisa menjadi acuan para calon pembudidaya lele atau masukan bagi petani lain yang ingin mengembangkan usaha pembesaran lele.

a. Konstruksi kolam

Untuk mendapatkan populasi lele yang lebih banyak, kedalaman air kolam minimal 80 cm dengan ketinggian pematang sekitar 20 cm.  Kolam dilengkapi pipa limpasan untuk menjaga agar permukaan air tidak terlalu dekat dengan permukaan pematang yang mengakibatkan lele meloncat dari kolam pemeliharaan.

b. Pemilihan benih

Untuk mendapatkan kelangsungan hidup lele yang tinggi dan pertumbuhan seragam, disarankan menggunakan benih berukuran seragam. Pemilihan benih dengan ukuran yang tepat juga sangat diperlukan, khususnya untuk mengejar momen tertentu, misalnya hari raya keagamaan, yang seringkali diiringi dengan peningkatan permintaan. 

c. Penentuan padat tebar

Lele dapat bertahan hidup dalam kandungan oksigen terlarut rendah serta menempati keseluruhan badan air sehingga memungkinkan untuk dipelihara dengan kepadatan tinggi. Sejumlah petani lele di daerah Bantul menerapkan kepadatan tebar cukup tinggi, yakni  sekitar  50 ekor/m2 dengan benih ukuran 9 cm dan target panen ukuran 6—8 ekor/kg.

d. Manajemen  pakan

Pakan memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya. Kesalahan dalam pemilihan jenis pakan, cara pemberian, serta jumlahnya, dapat berakibat menipisnya keuntungan. Dalam pembesaran ikan lele, sebaiknya menggunakan pakan terapung agar mudah dalam pengontrolan jumlah pakan yang diberikan.  Pakan yang berlebih dan lolos ke dasar kolam berisiko meningkatkan kadar amonia dan nitrit yang merupakan racun bagi ikan. 

Pakan sebaiknya memiliki kandungan protein yang memadai, sekitar 32—33% sehingga dapat memacu pertumbuhan ikan.  Untuk meningkatkan daya tahan lele terhadap stres karena kepadatan yang tinggi maupun perubahan lingkungan, perlu penambahan Vitamin C pada pakan. Vitamin C sebanyak 3—5 gram dilarutkan dalam air dan kemudian disemprotkan pada 1 kg pakan beberapa saat sebelum diberikan pada lele.

e. Manajemen air 

Budidaya ikan dengan sistem intensif  umumnya berkepadatan tebar tinggi sehingga mengakibatkan akumulasi pakan yang menimbulkan amonia dan nitrit. Kondisi ini menyebabkan lele stres, nafsu makannya berkurang, bahkan dapat terjangkit berbagai penyakit.  Bila kualitas air mulai turun yang ditandai dengan turunnya nafsu makan lele, disarankan untuk mengganti air kolam sebanyak 30—50%. Air yang baik untuk pembesaran lele berwarna agak kemerahan.

f. Penentuan waktu panen

Harga lele konsumsi sangat dipengaruhi oleh ukuran, berbeda dengan jenis ikan konsumsi lainnya yang umumnya lebih mahal jika ukurannya lebih besar.  Pasar lele umumnya menghendaki ukuran 8—10 ekor/kg karena pecel lele dan lele goreng  disajikan dengan ukuran tersebut. Kecenderungan ini tentunya harus dipahami secara baik oleh para pembudidaya lele. Bila pemeliharaan lele sudah masuk umur 50 hari (bobot sekitar 100 gram/ekor),  pembudidaya disarankan segera menghubungi bandar ikan untuk mempersiapkan panen. 

 

Ikhsan Khasani, Peneliti pada Loka Riset Pemuliaan Perikanan Air Tawar Sukamandi

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain