Selasa, 2 Januari 2007

Sejoli Bagi Ayam Petelur

Keseimbangan antara kalsium dan fosfor sangat berpengaruh dalam produksi pada ayam petelur (layer). Jika tidak, produksi telur akan terganggu sehingga tidak optimal. Hal utama yang harus dilakukan peternak agar tercipta keseimbangan antara kalsium dan fosfor dapat melalui strategi pengaturan komposisi pakan yang tepat.

Menurut drh. Chutaemil Marom, Product Executive PT Kalbe Farma Animal Health, perusahaan obat dan vaksin hewan di Jakarta, pemberian pakan pada ayam layer harus bisa membentuk keseimbangan antara kalsium dan fosfor.

Kalsium berperan sebagai pelengkap dan fosfor sebagai penunjang. Komposisi yang ideal bagi ayam petelur untuk kalsium sekitar 4% dan fosfor antara 0,36%—0,49%.

Kalau keseimbangan tercipta, ayam petelur akan mampu mendeposit kalsium (Ca) dalam tulang. Sekitar 50% kalsium tadi akan ditarik kembali untuk membentuk kerabang telur. Jika tidak seimbang, ayam petelur akan mengalami gangguan pertumbuhan dan produksi.

“Keseimbangan ini harus sudah dibentuk ketika ayam masih kecil sampai umur 8 minggu pertama karena pada umur itu terjadi proses pembentukan kerangka tulang,” jelas Chutaemil. Kalau pembentukan kerangka tulang berjalan optimal, ayam petelur akan berproduksi optimal pula.

 

Kalsium Tinggi

Kebutuhan kalsium ayam petelur, khususnya yang sudah berproduksi, akan meningkat pada lingkungan bersuhu tinggi.

“Ini terjadi akibat stres panas pada ayam petelur sehingga mengurangi asupan kalsium dan konversi Vitamin D3 menjadi bentuk metabolit aktifnya 1,25(OH)2D3 yang esensial untuk absorbsi dan penggunaan kalsium,” jelas drh. Gunawan, praktisi di peternakan ayam petelur Hejo Farm, Cijeruk, Sukabumi, Jabar.

Gunawan menanggulangi pengaruh suhu tersebut dengan menambah kalsium sebanyak 1 gram/ekor berupa grit kulit kerang. Tambahan tersebut dimaksudkan agar kandungan kalsium dalam pakan melebihi kadar normal, 3,75 g/ekor/hari, yang direkomendasikan untuk ayam petelur.

Apabila kejadian kekurangan kalsium sangat parah, maka akan mengakibatkan kelumpuhan pada ayam. Padahal untuk menghasilkan kerabang telur membutuhkan kira-kira 2 gram kalsium dalam bentuk kalsium karbonat.  “Dalam 1—3 hari setelah kelumpuhan akan mengakibatkan kematian pada ayam,” ungkap Gunawan.

Sebaliknya, kalau sampai terjadi kelebihan kalsium, peternak dapat mengatasinya dengan mengurangi konsumsi pakan akibat keterbatasan fisiologis yang mempengaruhi selera makan atas kalsium.

Langkah selanjutnya, meningkatkan spesifikasi pakan dengan menyajikan pakan berkalsium secara terpisah sehingga merupakan pilihan bagi ayam petelur. Ukuran minimum sumber kalsium yang mampu memperbaiki retensi gizzard adalah  1 mm. “Agar hasilnya lebih baik, pemberian pakan sumber kalsium dilakukan saat siang hari,” saran Chutaemil.

 

Fosfor Seimbang

Seperti halnya kalsium, takaran fosfor juga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kelebihan fosfor akan menghambat pelepasan kalsium tulang dan pembentukan kalsium karbonat dalam kelenjar kerabang. Hal ini dapat berakibat mengurangi kualitas kerabang telur.

Teknis mengatasi kelebihan fosfor tersebut dengan penambahan 0,5% sodium bikarbonat ke dalam pakan atau 0,3—1,0% ammonium chloride atau sodium zeolite. Penambahan ini dapat mengatasi alkalosis (keadaan darah mengandung basa) yang disebabkan oleh stres panas.

Sebagai kompensasi penurunan konsumsi pakan, pemberian elektrolit ini (sodium, potasium, dan chloride) boleh ditingkatkan 1,5% untuk setiap peningkatan suhu 1oC di atas 20oC.

Menurut Chutaemil, sodium bikarbonat bisa memacu konsumsi makan dan minum pada suhu lingkungan yang tinggi. Bahkan, penambahan bahan kimia ini ke dalam pakan layer yang mengalami stres panas dapat meningkatkan laju pertumbuhan sampai 9%.

Elektrolit juga boleh diberikan melalui air minum. Namun faktor ini tetap perlu diperhitungkan karena kelebihan asupan elektrolit dapat menyebabkan kotoran basah. “Jika kelebihan, chloride dapat menurunkan konsentrasi bikarbonat darah,” jelas Chutaemil lagi.

Selama stres panas, ayam petelur mencoba mempertahankan suhu tubuh dengan meningkatkan pernapasan, di antaranya evaporasi air metabolik yang akan meningkatkan kebutuhan air. Karena itu, “Penambahan elektrolit atau Vitamin C ke dalam air dingin membantu meningkatkan konsumsi pakan pada ayam petelur,” tandas Gunawan.


Yan Suhendar



 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain