Jumat, 8 Desember 2006

Mencoba Hoki Berbisnis Kelinci

Tingkah laku kelinci yang lucu, bulunya nan halus, dan citra matanya yang bening banyak memikat pecinta satwa. Sebagai ternak kecil, kelinci juga menghasilkan daging, kulit, dan kotoran yang bernilai ekonomis. Saat ini kelinci dibudidayakan peternak antara lain di Lembang-Bandung, Jateng dan Yogya.

Pergerakan bisnis daging kelinci di Jateng dan Yogya, seperti diungkap Drs. Djiman Santoso, Ketua Paguyuban Peternak Kelinci di wilayah tersebut, mulai terasa semenjak maraknya isu penyakit flu burung dan antraks. “Sebagian konsumen lari ke daging kelinci,” ucapnya.

Hal ini mendongkrak jumlah warung satai di sekitar Yogya dari puluhan menjadi sekitar 100-an dalam waktu relatif singkat. Warung sebanyak itu diperkirakan membutuhkan 400 ekor/ setiap hari.

Seekor kelinci menghasilkan 45%.... kg daging. Harga daging kelinci saat ini stabil di posisi Rp12.000/kg. Menurut Djiman, sebenarnya permintaan akan daging kelinci cukup tinggi tetapi peternak belum mampu memenuhinya. Jika dibandingkan ayam, sapi, domba dan babi, daging kelinci mengandung lemak dan kolesterol jauh lebih rendah tetapi proteinnya lebih tinggi.

Kandungan lemak kelinci hanya sebesar 8%, sedangkan daging ayam, sapi, domba, dan babi masing-masing 12%, 24%, 14%, dan 21%. Kadar kolesterolnya sekitar 164 mg/100 gram daging, sedangkan ayam, sapi, domba, dan babi berkisar 220—250 mg/100 gram daging. Kandungan proteinnya mencapai 21%, sementara ternak lain hanya 17—20%.

Dengan kandungan gizi seperti itu, Djiman optimistis, daging kelinci akan semakin luas diterima pasar. Ia juga mengupayakan diversifikasi produk seperti nugget, sosis, dan bakso. “Saat ini kita sedang melakukan sosialisasi nugget kelinci di pasar-pasar tradisional. Harganya memang lebih mahal dari nugget ayam, yaitu Rp15.000/ ¼ kg. Tapi, respon konsumen cukup lumayan,” promo Djiman.

 

Jangan Sambilan

Djiman berhitung, dari usaha pembibitan dengan skala 50 ekor induk betina dan 10 ekor induk jantan, mulai tahun kedua pemeliharaan, peternak sudah menangguk untung sekitar Rp27 juta. Tahun pertama laba usaha masih dialokasikan untuk menutup biaya investasi seperti pembelian bibit, pembuatan kandang, dan pakan.

Perhitungan tersebut berdasarkan asumsi, satu tahun seekor induk akan beranak tiga kali dan sekali beranak sebanyak empat ekor. Sementara harga anak kelinci umur lima bulan sekitar Rp90.000/ekor. “Padahal kelinci bisa beranak 4 kali per tahun dengan jumlah sekali beranak 6—12 ekor. Sekarang pun saya bisa menjual di atas Rp100.000/ekor. Tapi, tingkat kematiannya memang bisa mencapai 25%,” jelasnya.

Kelinci potong yang banyak dipelihara peternak adalah jenis Flemish Giant dan English Spot. Selain daging, peternak bisa menjual kotoran dan air kencing kelinci. Pupuk kotoran kelinci paling banyak dicari petani salak di Yogyakarta karena bagus untuk tanaman dan buah. Harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp5.000/liter. Seratus ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.

Kelinci sangat membutuhkan perhatian saat berumur di bawah dua bulan atau masa prasapih karena ia sangat rentan perubahan suhu atau musim dan stres. “Kelinci tidak boleh terkena angin malam secara langsung, terutama pada masa peralihan penghujan ke kemarau atau sebaliknya.

Pakan juga jangan terlalu basah dan terlalu kering. Pemberiannya harus ajeg. Kelinci jangan sampai mendengar atau kemasukan bintang predator seperti kucing dan anjing karena bisa stres. Untuk mengurangi stres, kelinci perlu dielus-elus,” urai Djiman panjang lebar.


Imam

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain