Saat ini banyak beredar produk olahan ternak yang dipasarkan di masyarakat dengan nama dan merk beraneka macam. Ada yang namanya nugget, chicken nugget, sosis, cornet, maupun burger.
Para produsen makanan olahan dari produk ternak tersebut bahkan ada yang secara gencar mempromosikan produknya melalui koran, radio, dan televisi. Begitu gencar dan banyaknya produk olahan hasil ternak yang ditawarkan, sudah sewajarnya jika masyarakat ekstra hati-hati dalam membeli.
Salah satu produk olahan yang kini populer di masyarakat adalah sosis atau dalam bahasa asingnya sausage. Sosis merupakan produk daging olahan berupa campuran daging giling dengan garam, bumbu-bumbu, dan lemak. Lemak yang dipakai pada umumnya ada dua yakni lemak sapi dan lemak babi.
Sehingga bagi konsumen muslim hendaknya terlebih dulu melihat label dalam kemasan sosis, apakah mengandung lemak babi atau tidak. Campuran bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan dalam selongsong (pembungkus) yang biasanya berasal dari usus hewan atau tiruannya.
Selongsong ini bisa dimakan bersama dengan sosisnya sekaligus. Selongsong natural ini paling mahal. Selongsong lain adalah yang berasal dari kolagen sapi. Sedang selongsong yang umum digunakan adalah selongsong dari selulosa.
Sosis yang dijual di pasaran pada umumnya terdiri dari empat macam pilihan, yakni sosis yang tidak dikemas, sosis dikemas tanpa label merek, sosis yang dikemas dengan label merek, dan ada juga yang dikemas dalam kaleng.
Karena ada demikian banyak macam, jenis dan merek sosis yang ditawarkan, ada baiknya jika masyarakat sebelum membeli, memperhatikan hal-hal penting berikut ini:
1. Pilih sosis yang dikemas dan memiliki label halal agar terjamin kualitasnya
2. Pilih sosis yang kemasannya masih baik, tidak robek, cacat atau terbuka
3. Jika memilih sosis yang tidak dikemas, pilihlah yang memiliki kejelasan tentang bahan baku pembuatannya serta masa kadaluarsanya
4. Belilah sosis yang dijual di dalam referigator (lemari pendingin) bersuhu 0-5O C.
5. Jangan membeli sosis yang berwarna merah menyala. Sosis seperti itu kemungkinan besar mengandung zat pewarna yang dilarang. Sosis yang baik adalah yang warna putih pucat, merah bata, atau kecoklatan.
6. Bagi Anda yang muslim, perhatikan betul-betul label pada kemasannya. Untuk sosis babi, pada kemasannya akan tertulis ‘sosis babi’ atau ‘pork sauge’ atau ‘mengandung babi’. Sedangkan untuk sosis jenis lain akan tertulis sesuai dengan bahan pembuatannya seperti ‘sosis sapi’ atau ‘sosis ayam.’ Hal –hal sepele namun penting seperti itu harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam membeli.
Ketika sudah membeli, sosis sebaiknya segera dimasak atau diolah. Jika belum akan diolah, simpanlah dalam lemari pendingin. Untuk penyimpanan lama, simpanlah di dalam freezer.
Sedangkan untuk sosis kaleng, bila belum dibuka tutupnya, dapat disimpan dalam tempat yang bersuhu kamar. Namun jika sudah dalam keadaaan terbuka, sebaiknya sosis dipindahkan ke tempat lain, seperti mangkuk, untuk kemudian disimpan dalam lemari es.
Hal ini tidak boleh dilupakan karena yang patut diingat adalah pada dasarnya sosis merupakan produk olahan ternak yang rentan terhadap bakteri perusak sehingga harus selalu berada dalam ruangan berpendingin.
AS Indartono, Pemerhati Agribisnis