Senin, 17 Juli 2006

Menstabilkan Produktivitas Layer

Untuk menjaga produktivitas ayam ras petelur (layer) pada kandang baterai harus diberi perhatian khusus, terutama dalam hal pakan. Dengan komposisi pakan berupa konsentrat 30%, jagung 30%, dan dedak 40%, maka jumlah protein 18% akan tercapai karena komposisi pakan ini sangat menitikberatkan pada jumlah protein.

Jika jumlah protein yang berasal dari asupan pakan tidak mencapai 18%, produktivitasnya akan mengalami penurunan. “Bila di bawah 18%, ayam-ayam tersebut enggan untuk bertelur,” kata David Hermawan, pemilik Glory Farm di Parung, Bogor. Selain itu, pada periode ini pencahayaan yang stabil juga merupakan salah satu penentu produktivitas ayam.  Pada masa bertelur, mulai umur 6 minggu sampai ayam diafkir, lampu dinyalakan pada pukul 18.00—21.00.

 

Pemberian Probiotik

Pemberian air minum yang diberikan dicampur dengan larutan probiotik juga mempengaruhi stabilitas produksi. Pemberian larutan probiotik dapat mengurangi bau amonia dari kotoran ayam sehingga tidak membuat ayam menjadi stres. “Ayam bisa stres karena bau amonia dari kotoran yang sangat menyengat,” terang David. Pemberian air minum pada ayam petelur dilakukan pagi hari secara ad libitum (tidak terbatas). Jangan sampai air minum tersebut kering karena akan menyebabkan stres tersendiri bagi ayam yang berujung pula pada penurunan produksi telur.

Selain itu, menurut Sauvani, pemilik Glory Farm lainnya, sanitasi kandang juga merupakan poin yang harus diperhatikan. Kebersihan kandang diupayakan dengan memanfaatkan probiotik pengurai kotoran setiap seminggu dengan cara disemprotkan ke kotoran ayam.

Setiap minggu kotoran ayam juga harus dibersihkan dari dalam kandang. Jika dibiarkan menumpuk, kotoran akan menjadi tempat berkembang biak lalat dan menimbulkan bau yang sangat busuk. Oleh karena itu, minimal seminggu sekali petugas kandang harus mengeruk kotoran, baik yang terdapat pada sekatan bambu maupun yang berada di tanah. “Kotoran ayam ini dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung. Karung-karung tersebut lalu diikat seperti biasa dan diletakkan jauh dari kandang baterai,” papar Sauvani. Karung kotoran itu juga mesti ditaruh di tempat yang kering, jangan sampai terkena air hujan. 

Untuk menjaga kesehatan ayam, seluruh kandang baterai harus disemprot dengan disinfektan. “Penyemprotan dilakukan sebulan sekali. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada siang hari sehingga lebih mudah kering dan kandang tidak lembap,” ujar Vani, demikian panggilan akrabnya.

 

Hindari Pecahnya Telur

Yang juga harus diperhatikan, menghindari pecahnya telur akibat dipatuk oleh ayam. Telur akan banyak yang pecah jika diambil sekali dibandingkan 2—3 kali/hari. Telur ayam yang berada di daerah tropis pada umumnya mempunyai suhu tinggi sebagai akibat badan ayam ditambah suhu lingkungan yang relatif tinggi. “Untuk mencegah pengaruh suhu yang tinggi tersebut, telur-telur harus secepatnya diambil dari kandang,” saran David.

Pecahnya telur juga dapat diakibatkan oleh sistem kandang. Menurut beberapa penelitian, laying cages system menimbulkan retak telur lebih banyak ketimbang system litter. Pada sisitem pertama, telur menumbuk dinding depan dan telur yang belum dikumpulkan sebelumnya.

Kerusakan telur dapat pula diakibatkan oleh kelalaian pekerja, meskipun tidak langsung. Pekerja biasanya mengambil banyak telur pada kedua tangannya dan pada saat meletakkannya pada baki telur kurang hati-hati sehingga telur bisa saja pecah. Untuk mengantisipasinya, diperlukan kehati-hatian yang sangat cermat dalam proses ini.

Yan S.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain