Jumat, 16 Juni 2006

Upaya meretas masalah klasik petani jagung

Kerja sama itu, bukan hanya akan menekan angka impor jagung, tapi menghemat devisa, menaikkan produksi dan menaikkan tingkat kesejahteraan para pelaku. Tanpa kerja sama itu, kuantitas dan kualitas jagung terus berada di posisi terendah, yang secara otomatis mendorong industri berbahan baku jagung terus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan komoditas itu.

Banyak cara memberikan bantuan. Misalnya melibatkan tenaga lapangan dari industri saprotan dalam kegiatan pembangunan pertanian. Atau memberikan bantuan peralatan.Dia mengacu seperti kegiatan yang dilakukan oleh produsen benih jagung hibrida merk Pioneer itu, yang memberikan bantuan alat pengering jagung (corn dryer) senilai US$15.000 atau sekitar Rp150 juta kepada petani di Grobogan. Alat pengering jagung tersebut, dalam delapan jam, mampu mengeringkan jagung sebanyak empat ton.

Kebutuhan jagung
Dengan perluasan itu membuat kabupaten itu akan menjadi kabupaten jagung. Padahal, dengan luas areal yang ada saat ini, kabupaten ini sudah berani mendeklarasikan diri sebagai lumbung jagung di Jawa Tengah (Jateng), yang memasok 40% kebutuhan jagung di Jateng.

Karena itu, dia berkeyakinan, jika budi daya jagung dikembangkan di Tanah Air secara kerja sama seperti dilakukan PT DuPont dengan petani jagung di Grobogan, maka Indonesia berpeluang menjadi salah satu penghasil jagung terbesar dunia. "Paling enggak, untuk kebutuhan diri sendiri, tak perlu impor lagi," ujar Bambang.

Sebab, dengan bantuan corn dryer seperti itu, jagung produksi Kabupaten Grobogan, akan menghindari persoalan klasik yakni penanganan pascapanen. "Selama ini, jagung petani tidak bisa disimpan terlalu lama, sehingga sulit mencari momentum harga yang baik," katanya.

Dengan alat itu, kadar air jagung panenan para petani, dapat ditekan ke level terendah. Karena itu, pemerintah Grobogan menyambut baik bantuan mesin pengering jagung dari PT DuPont Indonesia itu. Jika kadar air jagung petani bisa memenuhi standar pasar, maka jumlah atau tonase jagung yang terserap industri bisa lebih banyak. Selain itu jika kadar air jagung bisa ditekan petani bisa menikmati harga yang lebih baik. Sebab kualitas menjadi lebih baik.

Sementara itu Business Manager PT Dupont Indonesia, Mardahana mengatakan soal bantuan perusahaan terhadap petani merupakan wujud keperdulian perusahaan terhadap petani jagung, khususnya di daerah pemasaran produk DuPont yakni benih jagung hibrida Pioneer. "Ini merupakan program dalam rangka ikut meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat," katanya.

Sumber: Bisnis Indonesia

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain