1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Optimalisasi Perhutanan Sosial untuk Swasembada Jagung

Nilai Ekspor Perikanan di Libur Lebaran 2025 Menembus Rp1 Triliun

Jakarta, Agrina-online.com. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor perikanan dari berbagai daerah Indonesia mencapai Rp1 triliun sejak 24 Maret sampai 2 April 2025. Ini merupakan bukti komitmen KKP bahwa ekspor perikanan tetap berjalan selama libur panjang Hari Raya Idul Fitri.

“Berdasarkan catatan antara 24 Maret – 2 April atau H+1 Lebaran, ekspor perikanan tetap jalan terus di 32 provinsi,” jelas Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP/Badan Mutu), KKP, Ishartini di Jakarta.

Badan Mutu KKP memiliki 47 unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di seluruh provinsi. Selama libur panjang, pelayanan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) tetap berjalan karena ikan salah satu komoditas ekspor non migas andalan Indonesia yang pasarnya menjangkau 140 negara. Adapun komoditas perikanan unggulan Indonesia di pasar global di antaranya udang, tuna-skipjack, cephalopod (cumi dan gurita), kepiting dan rumput laut.

Ishartini merinci, negara tujuan ekspor perikanan selama libur lebaran yaitu Australia, Thailand, Uni Emirat Arab, RRT, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Qatar, Singapura, China Taipei, Amerika Serikat, Belanda, Timor Leste, Vietnam, Korea, Kuwait, Filipina, Spanyol, Perancis, Yordania, Irlandia, Puerto Rico, Zimbabwe, dan Meksiko.

 

Kegiatan Ekspor Masif

Menurut Ishartini, kegiatan ekspor beragam jenis produk perikanan (22 HS Code) di beberapa wilayah kerja UPT Badan Mutu selama periode libur lebaran. Di antaranya, Sumatera Utara tercatat 413 kali ekspor (4.540.893 Kg), NTT 18 kali ekspor (13.159 Kg), Kepri sebanyak 54 kali (227.822 Kg), Bali sebanyak 159 kali (312.902 Kg), Sulawesi Selatan sebanyak 131 kali (1.850.855 Kg), Kalimantan Selatan 19 kali (22.974 Kg), Jawa Timur (melalui Pelabuhan Tanjung Perak-red) 133 kali (2.850.832 Kg), serta di Bangka Belitung sebanyak 11 kali (41.290 Kg), dan juga ekspor dari ujung timur di Papua Barat Daya (melalui Sorong) 17 kali (46.047 Kg).

“Secara umum dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia proses ekspor terlayani dengan baik walaupun tanggal merah. Alhamdulillah juga seluruh kegiatan ekspor tidak ada kendala di negara tujuan, karena memang seluruh negara sudah terinfo tentang HC Mutu yang merupakan jaminan bahwa produk perikanan telah melalui proses sesuai standar sanitasi, higiene, dan keamanan pangan yg berlaku internasional,” imbuhnya.

Ishartini menyampaikan, total ekspor perikanan nasional selama periode lebaran H-7 sampai H+1 frekuensinya sebanyak 2.774 kali, dengan volume total 20.225.966 kg atau lebih dari 20 ribu ton dan diperkirakan bernilai Rp1 triliun.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan bahwa saat ini KKP fokus menggarap beberapa komoditas perikanan unggulan yang akan menjadi champion di pasar global dalam rangka diversifikasi produk serta negara tujuan ekspor. Selain produksi, KKP juga menaruh perhatian pada quality assurance dan keamanan pangan di sepanjang rantai pasok untuk memperkuat daya saing produk perikanan sehingga mampu berkompetisi di pasar internasional.

 

Sabrina Yuniawati

Tag:

Bagikan:

Trending

Perum BULOG Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP
Perum BULOG Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP Hingga Akhir 2025
Kementan Gandeng Swasta dan BUMN Dorong Investasi Sapi Perah
Swasta dan BUMN Investasi Sapi Perah Terintegrasi Di Jabar
Program GENIUS Perkuat Literasi Pangan dan Gizi Siswa
Program GENIUS Perkuat Literasi Pangan dan Gizi Siswa
Kementan Pantau Proses Penanganan dan Pengolahan Daging Dam
Kementan Pantau Proses Penanganan dan Pengolahan Daging Dam
NFA Usulkan Anggaran Rp16,10 Triliun Pada 2026
NFA Usulkan Anggaran Rp16,10 Triliun Pada 2026
Scroll to Top