Rabu, 26 Juni 2024

Penuhi Pasar Global, Tingkatkan Daya Saing Produk Tuna

Penuhi Pasar Global, Tingkatkan Daya Saing Produk Tuna

Foto: - DOK. KKP
Ekspor tuna Indonesia tahun 2023 mencapai US$927,13 Juta.

Surabaya (AGRINA-ONLINE.COM). Tuna merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo mengatakan, nilai ekspor tuna Indonesia meningkat setiap tahunnya.

 

Ekspor tuna Indonesia tahun 2023 mencapai US$927,13 Juta. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pertumbuhan rata-rata 6,1% per tahun dengan tujuan ekspor utama adalah ke Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah, dan Uni Eropa.

 

Ekspor komoditas tuna, cakalang, dan tongkol  Indonesia didominasi dalam bentuk fillet dengan kontribusi sebesar 39,4%. selanjutnya, tuna dalam kemasan kedap udara 28,7% dan tuna dalam kemasan tidak kedap udara 7,4%.

 

Karena itu, KKP terus berupaya meningkatkan daya saing produk tuna. Hal ini bertujuan meningkatkan kuantitas produk perikanan serta meningkatkan nilai tambah hasil perikanan.

 

"Tuna Indonesia memiliki daya saing cukup tinggi dan potensial untuk dikembangkan di pasar. Jadi peningkatan daya saing harus terus ditingkatkan," kata Dirjen dalam gelaran Indonesia Tuna Investment and Business Forum 2024 dengan tema “Empowering Blue Economy Through Sustainable Indonesian Tuna Investment” di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024).

 

Budi menjelaskan, strategi yang harus diambil untuk meningkatkan daya saing produk tuna Indonesia di antaranya menjamin mutu dan keamanan produk tuna yang dihasilkan, pengembangan produk tuna untuk memenuhi preferensi konsumen yang saat ini mulai bergerak ke ready to eat product, melakukan promosi produk tuna Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, memahami persyaratan yang diminta oleh negara buyer beserta besaran tarifnya agar pelaku usaha dapat mempersiapkan diri sesuai persyaratan tersebut, serta meningkatkan hubungan bilateral antar negara melalui perundingan bilateral.

 

"Kami sangat concern dengan strategi peningkatan daya saing tersebut agar produk di dalam negeri berkualitas dan tidak ada penolakan produk tuna ke negara tujuan ekspor," pungkasnya.

 

 

Windi Listianingsih

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain