Foto: Kementerian Pertanian RI
Percepatan vaksinasi dilakukan bertahap menjelang hari raya Idul Adha
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM) - Sebagai upaya mencegah munculnya kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jelang ramadhan, Kementerian Pertanian didukung oleh FAO-ECTAD Indonesia melakukan percepatan vaksinasi PMK di 8 kabupaten pada 5 provinsi dalam 2 (dua) pekan terakhir ini, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu di Riau, Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, Kabupaten Barru di Sulawesi Selatan, Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Pati, Rembang, dan Wonogiri di Jawa Tengah.
“Akselerasi vaksinasi ini kita lakukan di daerah padat ternak, daerah yang merupakan produsen ternak, dan juga tinggi lalu lintas ternaknya,” ungkap Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Jakarta, Kamis, 7/3/2024.
Menurutnya, vaksinasi tidak hanya dilakukan daerah-daerah tersebut, namun dilaksanakan juga di wilayah lainnya di daerah tertular PMK.
Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan bahwa dalam program percepatan vaksinasi ini, pihaknya meminta Dinas kabupaten menyiapkan tim vaksinator disetiap lokasi target untuk memetakan target wilayah vaksinasi, hewan dan jumlah ternak yang akan divaksin, sampai merencanakan kegiatan edukasi ke peternak.
"Saya berharap bahwa dari kegiatan ini, Dinas dan tim vaksinator serta semua pihak yang dilibatkan untuk berkomitmen bersama dalam memacu vaksinasi PMK di Lapangan," jelasnya.
Sementara itu, Luuk Schoonman, Ketua Tim Pusat Darurat FAO ECTAD di Indonesia mengatakan bahwa FAO ECTAD akan terus mendukung program pemerintah dalam pengendalian PMK, pihaknya dengan dukungan pemerintah Australia telah mengalokasikan anggaran khusus untuk hal tersebut termasuk dukungan percepatan vaksinasi.
Menurutnya, Vaksinasi merupakan salah satu kunci pengendalian PMK, dan diperlukan kolaborasi untuk mempercepat vaksinasi di berbagai wilayah di Indonesia. Lebih lanjut Ia menyatakan bahwa FAO akan terus bekerja sama untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan menyampaikan bahwa hingga saat ini, kasus PMK masih terus dilaporkan dari beberapa provinsi. Munculnya kasus PMK menandakan bahwa virus masih terus bersirkulasi sehingga potensi penularan penyakit ini tentunya tetap mungkin terjadi.
“PMK ini disebabkan oleh virus yang sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan vaksinasi secara periodik yaitu setiap 6 bulan,” ujarnya.
Nuryani menambahkan bahwa hasil pemetaan untuk kegiatan percepatan yang dilakukan dalam 5 hari tersebut, total target vaksinasi diperkirakan akan mencapai 73.247 ekor dengan target jenis hewan Sapi, Kambing dan Domba.
“Tim kami terjun langsung ke Lapangan dalam optimalisasi percepatan vaksinasi untuk pendampingan dan pemantauan pelaksanaan vaksinasi,” terang Nuryani.
Kegiatan percepatan vaksinasi direncanakan akan terus dilakukan secara bertahap di wilayah potensial hingga menjelang hari raya Idul Adha. Hal tersebut penting menurutnya, mengingat 1-3 bulan menjelang hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, lalu lintas ternak sapi, kambing, domba akan tinggi untuk persiapan kebutuhan daging di hari raya tersebut.
"Kami tidak ingin ada lonjakan kasus PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi peternak akibat ternak sakit menjelang masa panen dihari raya, sehingga penting bagi kami untuk terus mengkampanyekan vaksinasi dan mendorong dinas bersama tim vaksinatornya untuk terus meningkatkan capaian vaksinasinya,” pungkasnya.
Windi Listianingsih