Jumat, 1 Desember 2023

Wujudkan Penguatan Ketahanan Pangan di Kutai Timur, NFA mendorong Sinergi Pentahelix untuk Mengorkes

Wujudkan Penguatan Ketahanan Pangan di Kutai Timur, NFA mendorong Sinergi Pentahelix untuk Mengorkes

Foto: NFA
Bangun sistem ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan

Kutai Timur (AGRINA-ONLINE.COM) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meminta setiap daerah terus menggencarkan berbagai program ketahanan pangan dengan membangun konsep sistem ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan.
 
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) tahun 2022, dari 7 kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Berau memiliki ketahanan pangan tertinggi dengan skor  86,16 disusul kabupaten Penajam Paser Utara 85,51, Kutai Kartanegara 84,44, Paser 81,76, Kutai Barat 66,94, Kutai Timur 60,09, Mahakam Ulu 53,29.
 
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Rachmad Firdaus mengatakan “Melihat indeks ketahanan pangan (IKP) Kutai Timur, Pemerintah daerah dalam hal ini dinas pangan setempat harus segera mengoptimalisasi program-program yang berdampak terhadap perbaikan ketahanan pangan daerah. Hal ini sangat krusial di tengah upaya pemerintah menjaga inflasi dan memastikan bahwa kebutuhan pangan bagi masyarakat tersedia secara cukup, aman, sehat dan berkelanjutan,’’ Ujar Firdaus.
 
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman yang hadir membuka kegiatan pada hari ini mengajak semua pihak untuk bersinergi mewujudkan penguatan Ketahanan Pangan di Kutim. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Diskusi Terpumpun Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kutai Timur tahun 2023, Rabu (29/11/2023).
 
Hal senada disampaikan oleh Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, pada sesi penutupan yang menyatakan akan mensinergikan OPD termasuk penguatan anggaran (APBD) untuk penguatan ketahanan Pangan di Kutim, yang menargetkan perbaikan IKP Kutim lebih baik di tahun depan.
 
“Ketahanan Pangan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, terutama di tengah situasi perubahan iklim dan krisis pangan global. Kita harus menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan merata bagi seluruh masyarakat khususnya di Kutim,” ucap Ardiansyah.
 
Lebih lanjut Firdaus menyampaikan “Demi meningkatkan Ketahanan Pangan, Bapanas mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun ketahanan pangan bersama untuk menghadapi ancaman krisis pangan global,’’ Jelas Firdaus.
 
“Kami berusaha menerapkan kolaborasi pentahelix yang selalu di gaungkan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, yaitu untuk menciptakan ekosistem pertanian yang baik dalam mencapai ketahanan pangan perlu kolaborasi lintas sektor yang melibatkan akademik, dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan media," ujar Firdaus.
 
Mengacu pada UU No. 18 Tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
 
“Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan yakni dengan melakukan intervensi kepada daerah (kecamatan/desa) yang masuk dalam kategori rawan pangan. Hasil analisis FSVA Kabupaten Kutai Timur tahun 2022 menunjukan bahwa desa rentan pangan Prioritas 1‐3 sebanyak 53 desa dari 141 Desa yang masuk dalam kategori rawan pangan,'' Papar Firdaus.
 
"Oleh karena itu, perlu program/kegiatan yang terukur dan berkelanjutan lintas OPD dalam upaya pengentasan desa rawan pangan ini. Badan Pangan Nasional siap memberikan supervisi dan asistensi kepada Pemerintah Daerah baik dalam hal penguatan regulasi, dan pendampingan program/aksi ketahanan pangan daerah,’’ Tutup Firdaus.
 
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain