Kamis, 20 Juli 2023

BPN Bangun Early Warning System

BPN Bangun Early Warning System

Foto: BPN
Mulai dari level teknis di provinsi dan kabupaten kota

BOGOR (AGRINA-ONLINE.COM) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, perlu membangun sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah, serta stakeholder untuk antisipasi El Nino. Agar tidak berdampak terhadap ketahanan pangan dan gizi.
 
"Kita sepakati bahwa kita harus memiliki early warning system untuk kerawanan pangan dan gizi. Ini penting terutama karena kita menghadapi ancaman Elnino. Jadi setiap daerah harus waspada dan melakukan mitigasi kerawanan pangan dan gizi di wilayah masing-masing." ujar Arief saat membuka Pertemuan Penguatan Analisis Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG), Kamis (20/07/2023) di Bogor.
 
Arief menegaskan, Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi dibangun NFA bersama pemerintah provinsi dan kabupaten kota menjadi early warning system harus dimanfaatkan untuk memitigasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya El Nino.
 
"Saya ingin Bapak Ibu yang berada di level teknis di provinsi dan kabupaten kota benar benar memahami SKPG ini. Sehingga data yang dihasilkan nantinya dapat dipertanggungjawabkan dan dimanfaatkan untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan dan gizi." tegas Arief.
 
Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo, pada Selasa (18/07/2023) di Istana Negara, Jakarta. Salah satu fokus antisipasi dampak Elnino adalah menjaga ketahanan pangan.
 
"Jadi pola mitigasi ini kita mulai dengan membangun sistem berbasis digital, sehingga setiap daerah mengetahui situasi dan kondisi kerawanan pangan dan gizi di daerahnya. Ini penting karena sistem tersebut dihimpun berdasarkan berbagai aspek ketahanan pangan mulai dari ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan pemanfaatan pangan." ungkapnya.
 
Adapun berbagai indikator pada aspek ketersediaan pangan meliputi berbagai data luasan tanam dan puso komoditas pangan, aspek keterjangkauan pangan mencakup data harga komoditas pangan dalam periode yang ditentukan. Sedangkan aspek pemanfaatan pangan meliputi data status gizi balita.
 
"Kita juga masukkan data dukung informasi iklim seperti saat ini kita mewaspadai Elnino yang mengancam ketahanan pangan. Tentunya kita berkolaborasi dengan Kementerian dan lembaga terkait dalam pemenuhan berbagai data tersebut, sehingga kemudian bisa menghasilkan kesimpulan yang dikategorisasikan dalam tiga indikator yaitu rentan, waspada, dan aman." ujar Arief.
 
Arief menegaskan bahwa setiap daerah harus memahami kondisi ketahanan pangan masing-masing. Dikatakannya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, para pemimpin di daerah baik gubernur dan bupati walikota bertanggung jawab terhadap urusan ketahanan pangan di daerahnya masing masing.
 
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain