Foto: Sabrina Yuniawati
Industri dan petani tetap optimis kakao Indonesia bisa berjaya kembali
Jeffrey Haribowo, Corporate Affairs Director, Cocoa, Mars Wrigley Indonesia, mengatakan, industri dan petani tetap optimis kakao Indonesia bisa berjaya kembali. Indonesia pernahdudukdi peringkat ke-3 dunia produsen kakao setelah Ghana dan Pantai Gading (Afrika) pada 2006.
Hasil produksi saat itu tembus 700 ribu ton per tahun. Namun, produksi terus menurun tinggal 200 ribu ton sehingga harus impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Peluang Indonesia masih besar serta pernah berjaya beberapa tahun lalu. Sekarang kondisinya sedikit turun dibandingkan Afrika tapi peluang Indonesia masih besar untuk meningkatkan produktivitas. Memang masih impor untuk memenuhi dalam negeri, tapi impor juga tidak bisa nol karena perlu campuran agar cokelat memiliki rasa berbeda.Yang bisa dilakukan yaitu meminimalkan impor dengan mengoptimalkan produksi dalam negeri sehingga terserap keduanya,” kata Jeffrey saat ditemui di acara Agri-food Tech Expo Asia, Jakarta (24/8).
Upaya meningkatkan produksi kakao, lanjut dia, “Tinggal menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) yang baik, pelatihan dan lainnya. Inilah peran industri membantu petani agar produktivitas stabil dan meningkat.”
Sabrina Yuniawati