Foto: ist
Tim SFA tengah melakukan proses audit kepada produsen unggas Indonesia
Jakarta(AGRINA-ONLINE.COM). Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH)Kementerian Pertanian, NasrullaH menyampaikan, Indonesia siap mengekspor unggas dan produknya ke Singapura. Hal ini disampaikan Nasrullah pada acara Closing Meeting Audit Country Level Singapore Food Agency (SFA) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, (23/06).
Nasrullah menjelaskan, Indonesia saat ini telah mengekspor berbagai produk unggas seperti telur ayam tetas (Hatching Egg), Day Old Chicken (DOC), Karkas dan produk olahan ayam ke beberapa negara seperti Jepang, Myanmar, PNG, Qatar, Filipina, Uni Emirat Arab dan Timor Leste.
“Proses pembukaan akses pasar produk unggas dari Indonesia ke Singapura sudah dimulai sejak 2018 dan sudah memberikan hasil yang baik, seperti produk telur asin yang sudah mampu menembus pasar ekspor Singapura,” ungkap Nasrullah.
Nasrullah menyebutkan, pasokan kebutuhan domestik juga tetap aman dengan adanya ekspor ini. Dari angka ketersediaan dan kebutuhan domestik pada tahun 2022 terdapat surplus yang dapat dialokasikan untuk kebutuhan cadangan nasional maupun ekspor ke Singapura dan negara-negara lainnya.
Singapura merupakan sebuah negara yang memiliki standar keamanan pangan yang tinggi, sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakatnya sebagai konsumen. “Kami siap memberikan jaminan bebas penyakit Avian Influenza (AI) berdasarkan penerapan sistem kompartemen unit usaha unggas,” imbuhnya.
Tim SFA selama proses audit telah memperoleh gambaran tentang manajemen produksi unggas di Indonesia. Rangkaian proses Audit Country Level telah dilaksanakan mulai dari tanggal 20 sampai dengan 23 Juni 2022. Lokasi yang menjadi tujuan dari Tim Audit merupakan representasi Indonesia terhadap proses pengawasan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal PKH, proses karantina di pintu pengeluaran Tanjung Priok, proses pengujian dan surveillance di Laboratorium Nasional seperti BPMSPH dan Balai Veteriner, serta jaminan proses produksi di farm komersil dengan kompartemen bebas AI.
“Sampai dengan saat ini Indonesia memiliki 176 unit kompartemen bebas AI dari berbagai farm baik layer maupun broiler, dari jumlah tersebut yang nantinya akan bisa memasok livebird ke Singapura,” imbuhnya.
Sebagai informasi Tim SFA telah melakukan audit on site revie ke 2 (dua) unit usaha perunggasan, yaitu PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (PT. CPI) dan Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan awal yang diaudit saat ini karena sudah siap secara teknis dan persyaratan administrasinya pun sudah lengkap.
Senior Director Joint Operations Division Singapore Food Agency, Dr. Abdul Jalil Abdul Kadir menyampaikanapresiasinya kepada PT. Charoen Phokpand Indonesia (CPI) dan PT Japfa Comfeed Indonesia (Japfa) sebagai dua perusahaan yang telah diaudit karena telah memenuhi kelengkapan data yang diminta oleh SFA.
Saat ini komoditas unggas Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan rencana produksi tahun 2022 mencapai 3.884.799 ton untuk daging ayam dan 5.925.386 ton untuk telur. Menurut Nasrullah, kondisi surplus ini menjadi modal bagi Indonesia untuk mempromosikan produknya ke luar negeri, terutama dengan jaminan Kesehatan hewan dan jaminan pangan sesuai standar Internasional.
Sejauh ini, Indonesia dan Singapura telah mencapai kesepakatan dalam upaya pemenuhan terhadap semua persyaratan kesehatan hewan (veterinary condition) yang nantinya akan dituangkan dalam Sertifikat Veteriner sebagai persyaratan ekspor ke Singapura. Hal tersebut untuk memastikan jaminan Kesehatan Hewan dan Keamanan Pangan pada setiap produk yang akan diekspor.
Try Surya A