Foto: ist
Produksi sapi lokal defisit, pemerintah ambil jalan pintas lewat impor
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Indonesia mengimpor daging kerbau asal India sebanyak 80.000 ton pada 2021. Jumlah tersebut terkoreksi dari kuota impor daging kerbau India sepanjang tahun 2016-2020 yang mencapai 100.000 ton/tahun.
Direktur Operasional, PT Berdikari Persero Muhammad Hasyim mengatakan, berdasarkan hasil Rakortas (rapat koordinasi terbatas) tahun 2018, Berdikari mendapatkan penugasan impor daging kerbau sebanyak 20.000 ton atau sekitar 714 kontainer. Memasuki 2019 impor daging sapi Brazil sebanyak 10.000 namun realisasinya hanya 3.500 ton.
Kemudian pada 2020, Berdikari mendapat penugasan impor daging kerbau 50.000 dan sapi Brazil sebanyak 10.000 dengan realisasi impor daging kerbau 24.724 ton dan sapi Brazil 1.900 ton.
“Untuk tahun 2021 impor daging kerbau tidak ada penugasan kepada Berdikari, yang ada hanya impor daging dari Brazil sekitar 20.000 ton dan realiasinya hingga hari ini kurang lebih 16.560 ton,” ungkap Hasyim dalam Webinar PATAKA ke 67 dengan Tajuk Banjir Kerbau India, Kemana Sapi Lokal Kita?.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Didiek Purwanto mengatakan, prognosa kebutuhan daging sapi sebesar 625.000 ekor setara 111.607 ton daging. Di Tahun 2021, konsumsi nasional sebanyak 696.956 ton sementara produksi dalam negeri 425.978 ton. Artinya terjadi defisit sekitar 270.978 ton daging.
Ia menyebut, prognosa kebutuhan daging sapi pada 2017-2021 jaraknya cukup besar. Dengan kata lain, adanya peningkatan populasi setiap tahun belum juga menurunkan gap konsumsi nasional dengan produksi.
Padahal, menurut data pemerintah, populasi sapi nasional meningkat sebanyak 16.4 juta ekor di tahun 2016 hingga 18 juta ekor di tahun 2021. Ia menjelaskan, melalui BUMN Pangan, importasi daging kerbau beku India sebanyak 39.524 ton pada 2016 dan tercatat tertinggi 93.970 ton pada 2019. Kemudian dari catatan tersebut terjadi sedikit penurunan atau sebesar 73.780 pada 2021.
Realisasi impor daging Brazil sebanyak 16.706 ton pada 2021. Program impor daging kerbau India maupun sapi asal Brazil merupakan jalan pintas pemerintah agar harga daging sapi nasional mencapai Rp80.000/kg.
Namun realisasinya, harga daging sapi lokal dalam negeri rata-rata menembus Rp 105.000/kg bahkan mencapai Rp 109.000/kg sepanjang tahun 2019-2021. Dengan kata lain, program impor daging kerbau India ini belum berhasil menurunkan harga daging sapi lokal dalam negeri.
“Justru yang terjadi sebaliknya, harga daging kerbau bisa saja terangkat naik diatas Rp 80.000/kg. Ini menjadi persoalan yang perlu kajian lebih detail,” tandasnya.
Semenatara itu, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro menambahkan, kebijakan impor daging kerbau memang baik. Namun impor daging kerbau semakin tahun semakin meningkat. Sehingga ia khawatir banjirnya masuk daging kerbau India ketika peternakan rakyat mulai bangkit.
Ia berharap, daging kerbau India dialokasikan ke daerah defisit, dengan jumlah terbatas dan khusus Jabodetabek. Tapi faktanya, daging kerbau India bocor ke daerah wilayah produksi juga, terutama sentra peternak rakyat.
Try Surya A