Senin, 22 Nopember 2021

Industri Susu Dalam Negeri Masih Perlu Ditingkatkan dengan Kemitraan

Industri Susu Dalam Negeri Masih Perlu Ditingkatkan dengan Kemitraan

Foto: DOK. AGRINA
Program kemitraan menciptakan ekosistem saling menguntungkan

Bandung (AGRINA-ONLINE.COM). Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menyatakan pihaknya saat ini sedang memacu kinerja industri pengolahan susu. Upaya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik yang semakin meningkat.
 
"Industri pengolahan susu ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di tanah air. Bahkan, dinilai mampu menumbuhkan wirausaha industri baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak sapi perah lokal," ujar Putu.
 
Putu menegaskan pihaknya fokus untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu. Langkah strategis yang akan ditempuhnya adalah mendorong tumbuhnya industri pakan hijauan sebagai critical point dalam meningkatkan produksi susu segar.
 
Oleh karena itu, Ditjen Industri Agro terus berkomitmen untuk melakukan program integrasi antara koperasi peternak sapi lokal sebagai pemasok bahan baku susu segar dengan industri pakan hijauan.
 
"Pakan ternak yang perlu digenjot kuantitas dan kualitasnya adalah jenis ruminansia, yang terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin, dan mineral sebagai suplemen," jelasnya.
 
Pakan ternak hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada usaha peternakan rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta beberapa rumput introduksi sebagai rumput unggulan.
 
"Ruminansia ini untuk seratnya, sedangkan protein diperoleh dari leguminosa atau tanaman polong-polongan. Langkah ini mulai berkembang di Indonesia," imbuh dia.
 
Ia pun optimistis upaya tersebut juga dapat mendorong program substitusi impor. Upaya ini akan diwujudkan melalui pengembangan dan penguatan program kemitraan yang saling menguntungkan antara industri pengolahan susu dengan koperasi atau peternak sapi perah lokal.
 
"Kami menilai program kemitraan ini sangat penting. Contohnya peran dari Dairy Village yang dikelola oleh Frisian Flag Indonesia di wilayah Subang. Di fasilitas ini terdapat 104 sapi ternak yang berasal dari para peternak sapi lokal," bebernya.
 
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengakui, perusahaan merasakan manfaat besar dengan adanya program kemitraan dengan koperasi peternak sapi perah lokal. Hal ini dapat menjaga pasokan bahan baku susu segar bagi industri pengolahan susu.
 
"Dengan adanya program kemitraan, kami bisa mendorong kesejahteraan para peternak sapi perah lokal. Hal ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan dari sektor hulu sampai hilir," tandas dia.
 
Sementara Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Seluruh Indonesia (GKSI), Dedi Setiadi menyatakan, dairy village punya peran multifungsi. Selain sebagai bisnis karena dapat menghasilkan keuntungan yang besar, juga berfungsi sebagai sekolah bagi para peternak sapi perah lokal dalam meningkatkan produksinya.
 
"Kami berharap dairy village ini bisa direplikasi karena menjanjikan. Kami juga berterima kasih kepada Kemenperin terhadap fasilitas yang telah diberikan," pungkasnya.
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain