Foto: Windi Listianingsih
Keberadaan kincir sangat fundamental dalam budidaya udang
Pilih jenisnya yang tepat supayaoksigen terlarut di dalam tambak budidaya terus mengalir.
Kincir merupakan salah satu komponen utama dalam meningkatkan produktivitas tambak. Keberadaan kincir dapat memastikan ketersediaan kandungan dan sirkulasi oksigen di dalam air terjaga. Untuk itu, kebutuhan akan kincir sangat fundamental dalam budidaya di tambak.
Christy Tiurma Paulina Tobing, Marketing PT ISW mengatakan, udang dapat bernapas secara baik selama proses budidaya dengan bantuan kincir. Budidaya dengan cara lama atau tanpa kincir, hasilnya kurang produktif dan tidak akan lagi mampu bersaing.
“Penggunaan kincir jika jumlah sedikit di dalam satu hektar tambak cukup 8-10 kincir, ditambah lebih bagus. Penataan kincir tergantung yang menggunakan. Peletakan di sudut membuat aliran air ada di setiap sudut,” ujarnya saat dihubungi AGRINA.
Hal senada diungkapkan Daniel Kurniawan. Menurut Head of Marketing PT Theo Bahagia ini, di samping meningkatkan kadar oksigen terlarut (Dissolved oxygen - DO) dalam tambak, keberadaan kincir juga mencegah dan mengurangi pertumbuhan jamur atau algae. Proses biologi yang terjadi di dalam air menjadi seimbangsehingga udang tidak mudah mati dan cepat besar.
Selain udang, budidaya nila juga sudah mulai banyak yang memanfaatkan kincir. Dengan adanya kincir, penyebaran obat ketika ikan sedang perawatan pun lebih merata. Penggunaan kincir yang cukup akan memaksimalkan kepadatan penebaran benih dalam satu petak tambak.
Semakin padat benuryang ditebar, panen makin bisa berlimpah ditunjang kincir dengan jumlah cukup. “Satu petak berukuran 3.000 m2 menggunakan 18-20 unit kincir, dalam sekali panen bisa menghasilkan 7-8 ton udang,” hitung Daniel.
Pilih yang Pas
Daniel mewanti-wanti, jangan remehkan perlengkapan kincir dengan memilih produk yang hanya menawarkan harga murah tetapi mengesampingkan kualitas. Sebab, ketika terjadi masalah justru akan lebih repot mengingat lokasi tambak yang umumnya jauh dari perkotaan.
Sementara menurut Christy, kualitas yang bagus bisa dilihat dari spesifikasinya. Seperti dinamo dan gear box-nya apakah antikarat atau tidak dan hemat listrik atau tidak. “Beberapa kincir di pasaran banyak yang spesifikasinya tertulis antikarat ternyata beberapa bulan pakai di lapangan sudah berkarat. Begitu juga daya listriknya, ada yang tidak sesuai ampere yang dipasarkan,” rinci dia.
Dari sisi teknologi, ulas Christy, kincir pun sudah banyak yang dayanya jauh lebih hemat. Yang tadinya memiliki arus listrik 1,9A kini tersedia 1,3A. Tenaga listrik yang diperlukan saat tarikan pertama hanya berkisar 750 watt, kemudian turun menjadi 600 watt saat digunakan. Baik 1 phase atau 3 phase kincir, setelah beberapa menit berjalan, tarikannya akan turun dan tetap stabil digunakan hingga kapanpun.
Ia merinci, 1 phase membutuhkan listrik 220 volt, sementara 3 phase 380 volt. Dalam hal ini, aliran listrik bisa berasal dari PLN atau genset yang dayanya sama-sama 750 watt. Tiga phase memiliki daya 1,3A dan tetap stabil. Semakin tinggi daya listriknya, maka akan lebih hemat.
Dari sisi tenaga, terdapat dua varian, yakni 1 HP dan 2 HP. Khusus 3 phase hanya terdapat 2 HP. Kincir 1 HP dilengkapi 2 kipas, sedangkan yang 2 HP memiliki 4 kipas. Untuk itu, pemanfaatan kincir dengan tenaga 2 HP tidak perlu terlalu banyak ketimbang 1 HP. “Kalau 1 HP bisa 3-5 kincir karena tenaganya lebih kecil,” imbuhnya.
Ia mengulas, setidaknya terdapat 3 jenis kincir bermerek Olimpia yang ditawarkan ke pasar,yakni 1 HP yang terdiri dari 1 dan 3 phase, serta 2 HPdengan hanya 3 phase. Kipasnyaberbahan plastik polietilena (PE) yang pasti tebal dan tahan korosi. Sedangkan kerangkanya, berbahan stainless, dinamo dan gearbox berbahan besi tulen antikarat.
Sedangkan menurut Daniel, Kincir Sea Dragon NR dan FT produksinya berbeda bentuk gearbox-nya. Tipe FT bentuknya terbuka, sementara NR tertutup. Ia merekomendasikan tipe FT lantaran harga yang bersahabat dan kawat dinamo berbahan tembaga serta sudah dilengkapi 36 kumparan. Umumnya, kincir lain memiliki kumparan kawat dinamo hanya sebanyak 24 kumparan.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 328 terbit Oktober 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.