Foto: Istimewa
Pengaturan flok strategis untuk mengatur daya serap pasar telur ayam ras menyesuaikan dengan HKBN dan kegiatan masyarakat
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mendukung peternak agar menerapkan manajemen replacement budidaya layer dengan pengaturan flok. Setidaknya, setiap peternak dalam satu tahun memiliki 5 umur layer yang berbeda sesuai dengan kapasitas kandang yang dikuasai.
"Pengaturan flok ini sangat strategis untuk mengatur daya serap pasar telur ayam ras menyesuaikan dengan trend HBKN dan kegiatan hajatan masyarakat," imbuh Dirjen PKH, Nasrullah dalam keterangan resminya.
Selain itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH, Sugiono menambahkan, pemerintah juga akan mengoptimalkan peran koperasi peternak layer untuk konsolidasi penyediaan bahan pakan. Syaratnya, koperasi diwajibkan memiliki gudang pakan memadai sesuai dengan kapasitas layer yang dikuasai oleh seluruh anggotanya.
Menurutnya, pemerintah berupaya melakukan promosi dan intervensi peningkatan konsumsi telur ayam ras dan daging ayam ras di seluruh Kementerian/Lembaga dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dikoordinir oleh Kemenko Perekonomian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan.
"Hal ini dalam jangka menengah dan jangka panjang, penguatan hilirisasi telur ayam ras melalui industri pengolahan liquid egg dan tepung telur," tutur Sugiono.
Perkembangan rata-rata harga telur ayam ras tingkat produsen dan konsumen periode Juli 2021 s/d minggu ke-3 September 2021 memang menurun. Plt. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNAK), Makmun menjabarkan, stabilisasi harga telur ayam ras akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyerapan telur ayam ras dari peternak. Misalnya, mendorong pemanfaatan kembali telur ayam ras dari peternak menjadi bagian dalam bantuan sosial.
Try Surya A