Foto: Istimewa
Wapres KH Maruf Amin menyaksikan panen perdana sawit program PSR secara virtual bersama APKASINDO
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyaksikan acara Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Riau, sebagai hasil dari program yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2017, secara virtual, Kamis (2/9).
Mengutip antara, Wapres mengapresiasi keberhasilan 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 ha di Kec. Bagan Sinembah, Kab. Rokan Hilir, Riau yang mewakili petani-petani swadaya lain di Indonesia. “Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55% pasar ekspor global, industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia," tutur Amin dikediamannya.
Di samping itu, Industri kelapa sawit juga dapat menyediakan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan.
"Berdasarkan data Kementerian Pertanian Tahun 2019, jumlah petani yang terlibat di perkebunan kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit sebanyak 4,42 juta orang," ujarnya.
Sementara pada 2020, ekspor pertanian mencapai Rp451,77 triliun atau tumbuh 15,79% dibandingkan 2019. Selain itu, lanjut Wapres, pada Januari hingga Juni 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp277,95 triliun atau meningkat 40,29% dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Khusus untuk ekspor komoditas kelapa sawit di 2020 mencapai US$22,97 miliar atau setara dengan Rp321,5 triliun. Angka ini naik 13,6% dibandingkan tahun 2019," ujarnya.
Pemerintah menargetkan peremajaan sawit rakyat mencapai seluas 540.000 hektar pada 2022. Untuk tahun 2021, program ini ditargetkan menyasar seluas 180.000 hektar dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun. Wapres berharap, program PSR dapat menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memicu petani rakyat lain untuk mengikuti program ini.
Try Surya A