Minggu, 18 Juli 2021

DPP Pinsar Protes! Temuan YLKI Rugikan Peternak Unggas Keseluruhan

DPP Pinsar Protes! Temuan YLKI Rugikan Peternak Unggas Keseluruhan

Foto: DOK. AGRINA/TSA
Di tengah kampanye gizi protein hewani asal unggas oleh peternak, temuan YLKI menjadi polemik

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Singgih Januratmoko mempertanyakan penarikan sampel pada penelitian World Animal Protection dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menyatakan menemukan bakteri kebal antibiotik pada daging dan sekum (bagian usus) ayam broiler di sejumlah rumah potong hewan unggas dan gerai penjualan.
 
Di samping itu, Singgih mengkritisi tak adanya cover both side dalam pemberitaan hasil penelitian dengan judul: "Bakteri Kebal Antibiotik Ditemukan Pada Daging Ayam, Apa Dampaknya ke Konsumen?" yang dipublikasikan kompas pada Jumat (16/7).
 
“Dewan Pengurus Pusat (DPP) PINSAR Indonesia merasa prihatin dengan keadaan ini dan menyampaikan protes keras terhadap Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang kami anggap tidak ambil bagian dalam membangun usaha-usaha peternakan rakyat,” protesnya.
 
Menurut anggota Komisi VI DPR tersebut, penelitian tersebut seharusnya menyebutkan berapa persen daging yang terkontaminasi dari keseluruhan sampel. Dengan begitu masyarakat memiliki pemahaman yang benar.
 
Penelitian tersebut menjadikan seolah-olah semua peternak menggunakan antibiotik. Padahal masih banyak peternak yang tidak menggunakan antibiotik sesuai arahan Kementerian Pertanian.
 
“Para peternak anggota kami sudah lama meninggalkan pemakaian antibiotik, pemberitaan ini berpotensi membuat bisnis peternak kian terpuruk, sudah jatuh tertimpa tangga lagi,” sesalnya. 
 
Ia menambahkan, harga ayam broiler hidup saat ini tengah anjlok di kisaran Rp10.000/kg, padahal ongkos produksi mencapai Rp20.000/kg). “Pemicu harga jual di bawah HPP, karena over supply juga dipengaruhi oleh daya beli yang menurun dalam masa pemberlakuan PPKM,” ujar Singgih. 
 
Singgih menambahkan, larangan penggunaan antibiotik baik pada pakan maupun pada manajemen pemeliharaan ayam telah dilaksanakan dan ditaati secara seksama oleh peternak. Bahkan pelaksanaannya diawasi sangat ketat oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan beserta jajarannya. 
 
“Hasil penelitian itu memiliki andil dalam merusak usaha peternak di dalam kampanye gizi, agar masyarakat mengkonsumsi daging ayam broiler. Selama ini, daging ayam broiler merupakan sumber protein yang sangat mudah, murah, halal dan sudah sangat diminati oleh masyarakat,” tutup Singgih menyesalkan.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain