Sabtu, 3 Juli 2021

Harga Kedelai Dunia Turun, Harga Tahu Tempe Terjangkau?

Harga Kedelai Dunia Turun, Harga Tahu Tempe Terjangkau?

Foto: Dok.Hellosehat
Harga kedelain dunia per per 29 Juni 2021 turun menjadi USD 13,6/bushels

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan meminta importir dan pelaku usaha menurunkan harga kedelai di pasar sehingga lebih terjangkau pengrajin tahu dan tempe. Permintaan ini menyusul mulai turunnya harga kedelai dunia.
 
Berdasarkan data dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia per 29 Juni 2021 turun menjadi USD 13,6/bushels (Rp8.526/kg landed price). Penurunan harga kedelai dunia ini sekitar 11 persen dibandingkan akhir Mei yaitu USD 15,31/bushles (Rp9.330/kg landed price).
 
“Penurunan harga kedelai dunia diperkirakan akan berdampak pada penyesuaian harga kedelai dalam negeri di bulan mendatang. Kami meminta dukungan para pelaku usaha, khususnya importir kedelai untuk menjaga agar harga,” ujar Oke di Jakarta.
 
Oke optimis penurunan harga kedelai dunia diharapkan akan terus berlanjut karena beberapa negara produsen telah memasuki periode panen. Diharapkan harga kedelai semakin stabil sehingga harga tahu dan tempe serta produk turunannya semakin terjangkau konsumen. Begitu juga diharapkan dapat menggairahkan para pengrajin tahu dan tempe.
 
Penurunan harga kedelai dunia yang diikuti dengan penurunan harga di tingkat importir dan pengrajin tempe dan tahu diharapkan berdampak baik pada produksi dan stabilitas harga tempe dan tahu nasional.
 
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari importir kedelai, harga kedelai di tingkat gudang importir saat ini sebesar Rp9.100/kg atau turun sekitar 5,7% dibanding minggu lalu yaitu Rp9.600/kg–Rp9.700/kg. Hal itu berdampak pada penurunan harga di tingkat pengrajin menjadi Rp9.600/kg–Rp9.800/kg atau turun sekitar 8,5% dibanding minggu lalu yaitu Rp10.450/kg– Rp10.600/kg.
 
“Kami mengimbau kepada para importir agar memastikan dan tetap menyalurkan stok kedelainya secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti Provinsi maupun Kopti Kabupaten/Kota”, harapnya.
 
Oke mengatakan, Kementerian Perdagangan secara periodik akan memantau dan mengevaluasi lebih intensif pergerakan harga kedelai dunia. Hal tersebut demi memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar agar berada di tingkat yang wajar.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain