Foto: DOK. AGRINA
Penjualan pakan ternak naik sebesar 22%, DOC 55%, ayam pedaging 34%
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) optimistis dapat terus tumbuh dengan pemilihan strategi yang tepat di tengah pandemi covid-19. Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono mengungkapkan, penjualan bersih perusahaan pada kuartal I 2021 meningkat sebesar 27% atau Rp453,3 miliar.
“Peningkatan ini dikarenakan penjualan pakan ternak naik sebesar 22% atau Rp245,2 miliar, diikuti penjualan segmen day old chicken (DOC) sebesar Rp148,5 miliar atau 55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya dalam paparan publik perusahaan secara daring, Kamis (24/6).
Pihaknya optimis, penjualan dan laba bersih dapat naik signifikan pada tahun ini berdasarkan catatan tren positif perusahaan hingga kuartal I 2021. Rudy menambahkan, tren positif juga ditunjukkan dengan peningkatan penjualan ayam pedaging yang meningkat 34% jika dibandingkan pada periode yang sama pada kuartal I 2020.
Demikian laba kotor perseroan kuartal I 2021 juga naik Rp95 miliar atau 66%. Kenaikan ini berimbas pada meroketnya laba bersih perusahaan dari Rp18 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp112,39 miliar di akhir Maret 2021, meingkat Rp94,3 miliar atau naik 522%.
Direktur Malindo Feedmill Rewin Hanrahan menambahkan, MAIN menyiapkan sejumlah produk olahan ayam terbaru untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tahun ini, sebutnya, Malindo telah meluncurkan sejumlah produk ayam olahan terbaru bermerk Sunny Golddengan varian Karage Ayam Jahe Merah, Nugget Ayam Pedas, serta Nugget Ayam Sayuran.
Pihak Malindo meyakini industri poultry di masa mendatang akan termasuk ke dalam golongan industri yang cepat pulih dari krisis ekonomi global. Kebijakan strategis yang akan diambil dalam mengatasi kendala selama pandemi ialah menunda belanja modal, meningkatkan efisiensi produksi dan melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
Kemudian melakukan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat. Selain itu, mendukung program pemerintah untuk menyeimbangakan permintaan dan penawaran di industri perunggasan.
Try Surya A