Senin, 7 Juni 2021

Miwon Serap Jagung Rendah Aflatoksin Petani Lombok Timur

Miwon Serap Jagung Rendah Aflatoksin Petani Lombok Timur

Foto: Dok.Massmedia.id
Pengiriman perdana JRA sebanyak 100 ton dari Lombok Timur ke PT. Miwon di Gresik, Minggu (30/5).

Lombok (AGRINA-ONLINE.COM).  Salah satu industri Corn Starch (Pati Jagung) terbesar kedua di Indonesia, PT. MIWON menunjukan komitmennya untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Perkumpulan Produsen Pemurni Jagung Indonesia (P3JI) dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan terkait Kemitraan Produksi dan Pemasaran Jagung Rendah Aflatoksin (JRA).
 
Menggandeng PT. DNA di Lombok Timur, penyerapan jagung rendah aflatoksin (JRA) dimulai secara bertahap. Pengiriman perdana JRA sebanyak 100 ton dari Lombok Timur ke PT. Miwon di Gresik, Minggu (30/5).
 
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, H.M Abadi mengutarakan, luas tanam jagung dalam satu tahun di Lombok Timur pada 2021 diperkirakan sekitar 33 ribu ha. Lahan kering sebanyak 40%, lahan kering dengan sumur bor sebanyak 40% dan sisanya lahan irigasi.  ”Sebagian besar petani sudah mendapatkan sosialisasi bagaimana menghasilkan jagung berkualitas sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan kerjasama dengan industri pengguna jagung rendah aflatoksin,” ujarnya.
 
Direktur PT DNA, Dean Novel mengatakan, produksi JRA yang dilakukan oleh PT DNA dilakukan melalui pola kemitraan dengan petani jagung di wilayah Lombok Timur.  “Petani mitra harus mengikuti Standar Prosedur Operasional (SOP) budidaya jagung yang sudah ditetapkan termasuk kapan harus memanen jagung,” ujarnya.
 
Ia menerangkan Tim Agronomist PT. DNA bekerjasama dengan penyuluh dari Dinas Pertanian setempat bertugas untuk memastikan bahwa petani mitra mengikuti SOP yang sudah disepakati. 
 
Sampai dengan saat ini Dean meyakini petani mitra merasakan manfaat mengikuti pola kemitraan yang diterapkan. PT. DNA menggandeng Bank BNI sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyedia input produksi “Agro Solution” seperti Pupuk Petrokimia Gresik, PT. Petrosida Gresik dan PT. Bisi penyedia benih jagung.
 
“Petani mitra juga terlindungi dari gagal panen, karena kami menggandeng perusahaan jasa asuransi Jasindo.,” kata Dean
 
Melalui pola kemitraan yang dijalankan, Dean memastikan bahwa petani mitra mendapatkan sumber pembiayaan input produksi yang digunakan dan bisa berkonsentrasi menjalankan SOP produksi jagung yang baik dan benar (Good Agriculture Practices).   Data luasan petani mitra, jadwal tanam dan panen juga terverifikasi dengan baik melalui aplikasi digital dengan nama “SIJI” yang digunakan oleh PT. DNA. 
 
Dean mengatakan, proses pengeringan jagung pipil panen hingga kadar air 14% membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Ia mengaku memiliki Dryer dengan kapasitas 60 ton per proses tersebut sehingga dalam sehari semalam PT. DNA mampu menghasilkan Jagung Rendah Aflatoksin 120 ton (dua kali proses).   
 
Mengikuti jejak anggota Perkumpulan Produsen Pemurni Jagung Indonesia (P3JI) lainnya, PT. MIWON, menerjunkan Tim Teknis untuk melihat langsung pertanaman jagung di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten lainnya di Pulau Lombok. Hadi, Quality Assurance PT. Miwon tertarik menyaksikan proses penanganan pasca panen jagung tersentralisasi di PT DNA.
 
“Terus terang kami sangat tertarik dengan adanya petani yang mampu memproduksi jagung rendah aflatoksin ini. Disini kami melakukan pengambilan sampel untuk menguji persyaratan mutu jagung pipil kering.  Mudah-maudahan pesyaratan sesuai sehingga nanti bis akita segera tindaklanjuti untuk bisa bekerjasama,” tuturnya.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain