Foto: Istimewa
Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan UGM melakukan MoU secara virtual bersama Global Food Partners
Yogyakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Kesejahteraan hewan masih menjadi isu kritis di Indonesia dan di seluruh Asia selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu, manusia dan industri peternakan dituntut untuk tidak hanya fokus pada produksi ternak saja, namun juga perlu memperhatikan aspek kesejahteraan hewan ternak.
Untuk memajukan kesejahteraan hewan di industri peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Global Food Partners, dan AERES University of Applied Sciences menjalin kerja sama untuk mengembangkan pusat pelatihan kandang umbaran untuk ayam petelur yang pertama di Indonesia dan Asia di kampus Bulaksumur Yogyakarta.
Pusat pelatihan ini akan mempertemukan produsen telur dan pemangku kepentingan pada industri lainnya untuk meningkatkan keberlanjutan jangka panjang dan daya saing industri telur di Indonesia dan di seluruh Asia. Pusat pelatihan ini menawarkan praktik terbaik dalam manajemen dan produksi telur dengan sistem kandang umbaran, yang berperan sebagai peternakan model bagi produsen telur sistem kandang umbaran, serta sebagai pusat penelitian dan pengembangan.
Fakultas Peternakan UGM akan menjadi tuan rumah pusat pelatihan, menyediakan tanah, bangunan, infrastruktur, staf, pemeliharaan harian, dan sumber daya lainnya untuk kerja sama ini. Global Food Partners telah merancang konten kursus, menghadirkan keahlian teknologi, dan akan memberikan dukungan berkelanjutan melalui tim ahlinya.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ali Agus mengatakan, UGM telah menginvestasikan sumber daya dan upaya yang cukup besar untuk mengembangkan program ilmu peternakan yang tangguh, termasuk Fakultas Peternakan, untuk memajukan karyanya dalam roadmap produksi pangan hewani dan kesejahteraan hewan.
“Kandang percontohan ini diharapkan mampu melengkapi dan memajukan kiprah Fakultas Peternakan UGM lebih jauh,” ujarnya.
Ia berharap, Fakultas Peternakan UGM menjadi institusi yang lebih kuat di ASEAN dalam menghasilkan dan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesejahteraan dan perilaku hewan. Kerjasama ini juga membuka peluang bagi Fakultas Peternakan UGM untuk mendapatkan publisitas yang baik terkait kiprahnya menjadi tuan rumah peternakan model. Selain itu, Fakultas Peternakan berkesempatan untuk meningkatkan visibilitas pasar dan jangkauan program kepada mahasiswa baru melalui publisitas terkait pusat pelatihan.
Kate Hartcher, Sr. Animal Scientist Global Food Partners menyatakan, kurangnya dukungan teknis dalam pengoperasian peternakan ayam petelur sistem kandang umbaran merupakan penghalang utama bagi kesejahteraan hewan, profitabilitas peternak, dan keberhasilan industri.
“Kami berkomitmen untuk memberdayakan produsen lokal dan pemimpin masa depan dalam industri pertanian di seluruh Asia,” alasan dia.
Sementara Jasper Heerkens, peneliti dan dosen ilmu perunggasan di Aeres University of Applied Sciences menambahkan, ada banyak kemajuan teknologi dalam bidang kandang umbaran dan manajemennya di seluruh dunia. Ia meyakini, dengan program pelatihan ini, produsen telur di Asia dapat menggunakan teknologi untuk beralih ke produksi kandang umbaran dengan adaptasi lokal.
Try Surya A