Jumat, 4 Juni 2021

Mentan SYL dan Menko Airlangga Hadiri Silaturahmi Peternak Unggas Nasional

Mentan SYL dan Menko Airlangga Hadiri Silaturahmi Peternak Unggas Nasional

Foto: Istimewa
Seremonial makan ayam dan telur bersama perwakilan peternak nasional

Bogor (AGRINA-ONLINE.COM). Memasuki tahun 2021, ekonomi Indonesia pada kuartal 1 mengalami pertumbuhan yang signifikan, meski masih terjadi kontraksi. Dari sisi lapangan usaha, 64,13% ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor pertanian yang masih mengalami laju pertumbuhan positif sebesar 2,15% (yoy).
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan. “Pemerintah telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menyokong sektor pertanian dan perikanan,” ujarnya dalam acara ‘Silaturahmi Peternak dan Kampanye Makan Ayam dan Telur’, di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (3/6).
 
Khusus untuk industri perunggasan, Airlangga menerangkan bahwa industri ini merupakan salah satu industri yang telah mengakar dan menjadi budaya masyarakat untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Pemerintah pun akan mendorong hilirisasi di industri perunggasan. 
 
Hilirisasi ini akan sangat membantu peternak dengan peningkatan konsumsi yang akan mendongkrak permintaan daging ayam dan telur. Dengan peningkatan konsumsi daging dan telur ayam ras maka optimalisasi sumberdaya produksi dapat dilakukan dan diharapkan peternak ayam lebih sejahtera.
 
“Ke depan, ayam maupun telur diharapkan bisa menyelesaikan persoalan kebutuhan gizi yang dapat mendorong imunitas dan pencegahan Covid-19,” tandas Menko Airlangga.
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menimpali, pemerintah bersama asosiasi perunggasan akan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, salah satunya dengan membentuk korporasi. 
 
"Kesejahteraan peternak akan menjadi perhatian yang serius untuk saya. Para Dirjen, segera rumuskan dan korporasikan, bikin sendiri yuk pangannya,” ujar Mentan SYL.
 
Ia mengatakan, Kementerian Pertanian di bawah Menko Perekonomian akan mengikuti instruksi dan arahan. Selain itu, Kementan juga dipastikan akan terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi protein hewani khususnya daging ayam dan telur di masyarakat. 
 
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Petermakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Fini Murfiani menerangkan, sejatinya Ditjen PKH Kementan juga telah mengadakan kampanye konsumsi ayam dan telur ini.
 
Bahkan, menjadi agenda tahunan dan didukung segenap pelaku usaha yang tergabung dalam banyak wadah organisasi/asosiasi bidang perunggasan. Sebelumnya, kegiatan kampanye ini telah dilakukan di Jakarta dan Bandung dengan membagikan paket ayam dan telur sebanyak 1.000 paket di Jakarta dan 5.000 paket di Bandung.
 
"Adapun untuk wilayah Bogor, akan dibagikan 1.000 paket ayam dan telur di 5 titik di Kota Bogor," jelas Fini dalam Diskusi Panel soal 'Stabilisasi Suplai Demand Ayam & Telur dan Ketersediaan Jagung sebagai Bahan Baku Pakan'.
 
Selain itu, ada beberapa strategi stabilisasi perunggasan yang dilakukan oleh Ditjen PKH Kementan. Misalnya, mewajibkan pembibit Grand Parent Stock (GPS) lebih dari 30 ribu ekor untuk menyediakan DOC PS dengan porsi paling banyak 20% dari prodiksi kepada pembibit PS eksternal.
 
Adapun perlindungan terhadap peternak skala mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan mewajibkan pembibit menyediakan DOC FS dengan porsi paling banyak 50% dari produksi sesuai dengan harga dari Permendag dan SNI.
 
"Intinya ini semua untuk melindungi dan mensejahterakan peternak, terutama peternak rakyat (UMKM)," pungkas Fini.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain