Kamis, 6 Mei 2021

Perlu Manajemen Holistik untuk mengatasi turunnya produksi telur

Perlu Manajemen Holistik untuk mengatasi turunnya produksi telur

Foto: DOK. AGRINA
Drop produksi bisa dihindari dengan manajemen secara menyeluruh

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Banyak penelitian terkait penurunan (drop) produksi telur, namun hanya sedikit yang tertarik meneliti bagaimana caranya unggas tidak mengalami drop produksi. Berdasarkan survei Infovet, produksi telur disebabkan oleh penyakit newcastle disease-ND (24%), egg drop syndrome-EDS (20%), infectious bronchitis-IB (20%), avian influenza-AI (6%), infetious bursal disease-IBD (6%), dan lain-lain (20%).
 
Baskoro Tri Caroko, konsultan perunggasan nasional mengatakan, unggas yang sudah terlanjur mengalami drop produksi biasanya melibatkan penyakit infeksius. Akibatnya, terjadi kerusakan pada ovarium dan kasus menjadi lebih rumit, sehingga merugikan peternak.
 
Menurutnya, adanya pengobatan hanya akan meminimalkan kerugian. Kendati sembuh, telur yang dihasilkan tidak sebanding dengan biaya penanganan kasus. “Penanganan penyakit dengan manajemen holistik akan menekan angka kematian dan meningkatkan produktifitas,” ulasnya secara daring, Rabu (5/5).
 
Penyebab drop produksi, imbuhnya, sangat kompleks dan bukan kasus singular dengan gejala klinis nyata seperti yang dipelajari dan dibaca di buku. Manifestasinya bervariasi, tergantung faktor pemicu apakah karena manusia, hewan, atau lingkungan. Sehingga diperlukan cara baru yang komplet, praktis, efektif dan efisien dalam mengatasi kasus.
 
Ia meyakini, dengan pola manajemen holistik, urusan penyakit menjadi lebih mudah. Jika semua kebutuhan terpenuhi, maka unggas tumbuh cepat, sehat dan produktif. Jika unggas sakit, pasti lantaran terdapat satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi.
 
Pada dasarnya, kesejahteraan unggas untuk hidup dan tumbuh dipenuhi dari pakan yang cukup dan bernutrisi, minum yang bersih, oksigen berkualitas tanpa amonia. Dari sisi kandang aman dan nyaman.
 
Selanjutnya, manusia dinilai Baskoro bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan unggas. Dari sisi lingkungan, perubahan iklim global menyebabkan kelangkaan bahan baku dan berpengaruh pada kualitas pakan. Cuaca ekstrim membuat stres berlebihan. Udara lembab dan bau amonia menjadi penyebab ayam sakit.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain