Minggu, 2 Mei 2021

Mudahnya Budidaya Ikan dan Udang dengan Auto Feeder

Mudahnya Budidaya Ikan dan Udang dengan Auto Feeder

Foto: Dok. Efishery
Aplikasi auto feeder memudahkan pemberian pakan dan mengoptimalkan hasil panen ikan dan udang

Pakan lebih efisien 10%-20%, keuntungan budidaya pun bertambah. Apa kuncinya?


Salah satu kunci sukses budidaya ikan dan udang adalah manajemen pakan. Selain efisiensi biaya produksi, manajemen pakan yang baik efektif mempercepat proses budidaya dan menghasilkan panen optimal. Manajemen pakan juga semakin mudah dilakukan melalui aplikasi auto feeder.


Manfaat

Automatic feeder atau auto feeder merupakan mesin pelontar pakan ikan dan udang otomatis yang memudahkan pembudidaya melakukan aktivitas budidaya.
 
Galih Husni Fauzan, Head of Marketing eFishery, produsen eFisheryFeeder menjelaskan 3 manfaat utama penggunaan auto feeder.
 
Yaitu, pola makan ikan dan udang bisa lebih terjadwal karena dapat diatur sesuai kebiasaan hidup ikan dan udang. Kedua, pemberian pakan yang terjadwal dengan jumlah terukur membuat kualitas air lebih stabil.

“Kalau manual, pembudidaya nggak bisa menakar (pakan). Ditebar belum tentu ikannya makan, jadi limbah. Berkaitan itu, pH naik, kualitas air nggak stabil. Dengan feeder, kita tahu ikannya di mana saja, pakan terserap optimal,” ujar Galih kepada AGRINA. Ketiga, mengiptimalkan konversi pakan (feed conversion ratio, FCR).

Ferli Andrianto, Direktur CV Fenara Anugrah, produsen Auto Feeder FAS mengungkap, aplikasi auto feeder sangat efektif dalam memperbaiki manajemen pemberian pakan.
 
“Karena mesin itu bisa diatur sesuai kebutuhan pakan. Kesalahan pemberian pakan secara manual akan mengurangi kualitas air dan penebaran pakan secara keliling bisa dihindari,” jelasnya.

Apalagi, auto feeder dapat digunakan nonstop selama 24 jam sehingga pakan yang ditebar akan langsung dimakan ikan dan udang dalam kondisi segar. Selain itu, buangan pakan yang tidak termakan bisa dikurangi dan secara langsung akan menurunkan limbah pakan ke perairan.


FCR dan Panen

Baik Ferli maupun Fauzan sepakat, penggunaan auto feeder sangat berguna mengoptimalkan FCR ikan dan udang. Berdasarkan pengujian Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jatim, efisiensi pakan dengan aplikasi auto feeder cenderung lebih baik. Untuk mencapai udang size 35 misalnya, menghasilkan FCR 1,5-1,8 dengan pakan manual menjadi hanya 1,05-1,2 dengan auto feeder.

Ferli memberi catatan, “Ini sangat tergantung dari manajemen pakan dan kualitas pakan yang digunakan. Di samping itu, pengelolaan kualitas air jauh lebih mudah dibanding tanpa auto feeder.” Aplikasi auto feeder juga bisa mengurangi masa pemeliharaan udang secara intensif, yaitu lebih pendek 25% daripada cara manual. Udang size 35 biasanya perlu waktu budidaya sekitar 120 hari. “Menggunakan auto feeder bisa dipersingkat sekitar 90 hari,” timpalnya.

Galih menerangkan pengalaman pembudidaya pengguna auto feeder. “Pembudidaya patin di Kalimantan efisien pakan sampai 10% per siklus, panen lebih cepat jadi 74 hari, pendapatan lebih naik. Sebelum pakai eFishery, FCR 1.9, dengan eFishery 1.6. Bahkan, efisiensi pakan ada yang sampai 20%,” paparnya. Pembudidaya udang di Jawa Barat panen dalam waktu 35 hari dengan FCR 1.19 dari 1.33, dan pendapatan per tahunnya naik menjadi Rp1,3 miliar.  


Jenis Auto Feeder

Di lapang tersedia berbagai jenis auto feeder, seperti Auto Feeder FAS dan eFisheryFeeder. Menurut Ferli, Auto Feeder FAS terdiri dari 2 model yaitu drum stainless steel dan plastik high density polyethylene (HDPE). Selain drum stainless steel dan HDPE, komponen lainnya berupa plat SS berbentuk kerucut (hopper), kontruksi penyangga, pengatur output, pelontar, serta topi motor dan motor.  

Auto Feeder FAS memiliki kapasitas 80 l dengan daya sebar 10-15 m. “Diameter tabung 50 cm, tinggi auto feeder 140 cm, motor 1 atau 3 phase, 220-380 V dan 1400 rpm, box panel untuk mengatur jadwal tebar, dan material stainless steel 304,” ulasnya.
 
Auto feeder ini didesain untuk tambak dengan radius semprot 5 m. Ada 2 tipe penyemprotan pakan, yaitu putar dan searah. “Untuk yang putar biasanya ditaruh di tengah kolam. Yang semprot satu arah ditaruh tepi kolam. Jarak semprot bisa disesuaikan dengan besaran kolam. Kita bisa setting jarak semprot sesuai pesanan,” tuturnya.



Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 323 terbit Mei 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain