Jumat, 16 April 2021

Japfa Catat Penjualan Bersih Rp36,96 T pada 2020

Japfa Catat Penjualan Bersih Rp36,96 T pada 2020

Foto: Istimewa/JPFA
RUPS Japfa (15/4). Laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang bergabung sebesar Rp1,22 T

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp36,96 Triliun pada 2020. Tercatat, laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang bergabung sebesar Rp1,22 Triliun. Sementara investasi modal (capital expenditure - capex) sebesar Rp1,65 Triliun, serta total aset JAPFA sebesar Rp25,95 Triliun. Hal tersebut terpapar dalam laporan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2021, Kamis, (15/4).
 
Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA menuturkan, pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan terbesar bagi perusahaan hingga saat ini. Keadaan tersebut membuat laju roda perekonomian terhambat dan membuat daya beli masyarakat merosot tajam yang tentunya berimbas terhadap kinerja perusahaan. Terlepas dari berbagai stimulus yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pada 2020 ekonomi Indonesia masih mengalami penurunan sebesar 2,07%.
 
“Menghadapi kondisi saat ini, beberapa langkah strategis telah diambil Perusahaan sejak 2020 lalu. Di antaranya adalah dengan menunda belanja modal yang sifatnya non-esensial, mengakuisisi PT So Good Food (SGF) dan menandatangani joint venture dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV untuk mendirikan Pusat Pembiakan Induk Udang (Broodstock Multipication Centre/BMC) di Indonesia,” ujar Leo.
 
Dalam melakukan investasi modal, JAPFA juga akan tetap berhati-hati.  Mengingat, pandemi Covid-19 juga berimbas pada perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini. Maka demikian, capex masih akan diprioritaskan untuk investasi bersifat jangka pendek-menengah dan rutin.  Dengan kemungkinan penyesuaian mempertimbangkan situasi pemulihan perekonomian.
 
Strategi lainnya yang telah dirumuskan, jelas Leo, di antaranya melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang hati-hati (prudent), fokus dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, dan memperkuat bisnis hilir melalui pengembangan bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, serta mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet ritel yang dimiliki perusahaan, baik secara offline maupun online.
 
Yang tidak kalah penting, perusahaan juga terus melakukan upaya edukasi akan pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi stunting.
 
Menutup Q1 2021, 23 Maret lalu, JAPFA berhasil menerbitkan Sustainability-Linked Bond (SLB) dalam mata uang US dolar pertama dari Asia Tenggara, dan juga merupakan yang pertama diterbitkan oleh pelaku usaha dalam industri agri-food global.
 
“Kami optimis prospek jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan JAPFA masih terbuka lebar, mengingat populasi penduduk Indonesia yang sangat besar. Kami pun akan berupaya untuk terus melakukan edukasi kepada para peternak dan petambak di Indonesia agar produk yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang baik dan daya saing yang kuat,” pungkas Leo.
 
50 Tahun JAPFA: Merayakan Keberhasilan, Menyongsong Masa Depan
JAPFA yang didirikan pada tahun 1971 di Surabaya, saat ini mengoperasikan 16 pabrik pakan ternak, 76 Breeding Farm, 30 unit penetasan telur, menaungi lebih dari 10.000 peternakan mitra komersial, 17 Rumah Potong Ayam, dan 3 pabrik Ready to Eat yang dikelola oleh Divisi Perunggasan. Divisi budidaya perairan mengelola 10 pembenihan udang, 3 pembenihan ikan air tawar, 5 pabrik pakan ikan dan udang, 7 tambak yang diperuntukan untuk udang, ikan, dan sidat, serta 3 cold storage dan processing budidaya perairan. Sementara itu, divisi peternakan sapi mengelola 3 lokasi peternakan penggemukan sapi dan peternakan pembibitan sapi potong, serta 1 pengolahan daging sapi. 
 
JAPFA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1989 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp17,18 triliun per tanggal 31 Desember 2020.  Dalam 50 tahun perjalanannya, JAPFA berupaya untuk terus tumbuh dan menjadi pemimpin dalam menjadi penyedia protein hewani yang terjangkau dan berkualitas dengan memberikan yang terbaik untuk seluruh produk yang dihasilkan melalui penerapan standar biosecurity yang tinggi, ilmu peternakan dan teknologi mutakhir yang terbaharui, serta pengawasan mutu yang ketat dan menyeluruh di setiap lini usaha.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain