Foto: Istimewa
Pemenuhan kebutuhan daging nasional mengandalkan mekanisme impor dan memaksimalkan produksi daging dalam negeri
Depok (AGRINA-ONLINE.COM). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjamin ketersediaan daging selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini dalam kondisi cukup dan aman. Ia menyebut, untuk memenuhi kebutuhan daging nasional pihaknya selain mengandalkan mekanisme impor, juga tetap memaksimalkan produksi daging dalam negeri.
“Selama Ramadan, biasanya daging menjadi salah satu kebutuhan pangan yang cukup tinggi permintaannya, kami akan lakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan itu, baik dalam bentuk daging segar maupun beku, kami akan maksimalkan dari berbagai tempat termasuk produksi dalam negeri,” ungkap SYL baru-baru ini.
Ia mengatakan akan meningkatkan sinergi dengan pihak terkait untuk mengamankan ketersediaan maupun distribusi pangan secara umum. Menurutnya, pangan sangat terkait dengan supply and demand. Oleh karena itu perlu bekerjasama dengan para pihak terkait, salah satunya Mendag untuk mendekatkan produksi dengan pasar.
“Jika masih terjadi lonjakan tentu kami akan lakukan operasi pasar, hari ini saya juga mengecek ketersediaan daging bersama Ibu Diana Dewi selaku Ketua Asosiasi Pedagang Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (ASPEDATA) ini juga menjadi bagian kami untuk memperkuat upaya pemenuhan pangan,” tuturnya.
Syahrul menuturkan secara umum stok 11 (sebelas) pangan nasional dalam kondisi yang aman dan terkendali. Ia menegaskan pihaknya tidak akan berhenti mengecek ketersediaan pangan hanya lewat data tetapi juga akan memantau ketat pergerakan stok pangan di lapangan terutama selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
Adapun 11 komoditas pangan dasar yang dimaksud antara lain beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging kerbau, telur ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir.
Terkait stok daging, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, menambahkan, meski April ini umat muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa, tetapi kondisi permintaan daging masih dalam batas normal. Hal ini disebabkan Indonesia masih berada di tengah pandemi covid-19 dan aktivitas perekenomian belum sepenuhnya pulih.
Hasil prognosa Kementerian Pertanian, stok daging dengan memperhitungkan kebutuhan normal di April itu sekitar 26 ribu ton, kemudian di Mei bertepatan puasa dan lebaran kurang lebih butuh 76 ribu ton. “Ini masih dalam posisi kebutuhan normal, dengan adanya covid, daya beli turun, serta hotel, restoran dan katering (Horeka) juga belum sepenuhnya normal, tentu angka ini bisa terkoreksi, tapi terus kami update setiap akhir bulan,” ujar Nasrullah.
Ia merinci stok daging pada Februari dan Maret dalam kondisi surplus, dan angka itu akan memperkuat ketersediaan daging nasional di periode April dan Mei mendatang. Jika ditotalkan, stok daging di Maret ditambah kekuatan produksi dalam negeri, dapat dipastikan pemenuhan daging masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri dalam posisi yang aman.
Pada Maret 2021, kebutuhan sebesar 37 ribu ton dan terdapat surplus sekitar 27 ribu ton. Untuk periode berikutnya, stok juga dipenuhi dari sapi bangkalan dan sapi lokal dengan angka kurang lebih 188 ribu ekor yang siap dipotong. Untuk periode April dan Mei, dan stok daging beku yang ada di gudang pada Maret terdapat sebesar 24 ribu ton.
“Angka suprlus ini untuk memperkuat stok di April, jika di total di Mei nanti, Insyaa Allah stok daging sapi atau kerbau cukup untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat selama puasa dan Idul Fitri” tandas Nasrullah.
Try Surya A