Foto: Istimewa/Kemendag
Rembuk Nasional Perunggasan Nasional VIII di Bandung, Selasa (2/3)
Bandung (AGRINA-ONLINE.COM). Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, Kementerian Perdagangan mendukung kegiatan usaha perunggasan nasional. Tujuannya, agar tercipta iklim usaha yang efektif dan efisien serta dapat lebih berdaya saing sehingga dapat menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga daging ayam ras. Hal ini disampaikan Wamendag saat menghadiri acara Rembuk Perunggasan Nasional yang digelar di Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Berdasarkan data Pinsar Indonesia, perkembangan harga ayam hidup di tingkat peternak (farmgate) dalam lima tahun terakhir cenderung bergerak fluktuatif. Rata-rata harga nasional sepanjang 2021 berkisar antara Rp19.100-Rp19.450 per kg. Harga ini berada di batas bawah harga acuan Permendag Nomor 7 Tahun 2020, yaitu Rp19.000 per kg. Sementara, rata-rata harga eceran daging ayam ras pada Februari 2021 sebesar Rp33.300 per kg, turun 3,2% dibanding Januari 2021.
Kemudian, berdasarkan realisasi daging ayam ras tahun 2020, tercatat surplus sebesar 500.000 ton. Sedangkan berdasarkan prognosa daging ayam ras pada 2021, diperkirakan surplus sekitar 800 ribu ton atau sekitar 25% dari total kebutuhan.
Kondisi tersebut, imbuh Wamendag, mempengaruhi turunnya harga ayam hidup di tingkat peternak. Perbandingan harga dengan produksi ayam hidup di tingkat peternak menunjukkan kecenderungan harga akan naik saat volume produksi rendah dan sebaliknya.
“Data harga ayam hidup dibandingkan surplus bulanan menunjukkan kelebihan suplai tertinggi terjadi pada Februari 2021 yang berakibat turunnya harga ayam hidup di tingkat peternak,” terang Jerry.
Surplus Produksi dan Kapasitas Cold Storage
Wamendag melanjutkan, upaya penyerapan surplus daging ayam pada Februari 2021 oleh integrator terkendala kapasitas ruang pendingin (cold storage) yang tidak seimbang dengan surplus produksinya. Kapasitas cold storage integrator sebesar 20.500 ton setara 6,1% dari rata-rata produksi bulanan sebesar 333.850 ribu ton atau hanya 30,7% dari rata-rata surplus produksi bulanan 66.667 ton.
Ia mengimbau, perusahaan integrator dapat membantu pemerintah dalam menjaga iklim usaha perunggasan nasional. “Salah satunya, dengan menyediakan ayam berumur satu hari (Day old chicken - DOC) dan pakan berkualitas dengan harga terjangkau, baik bagi peternak plasma maupun peternak mandiri. Hal ini memperhatikan keluhan peternak mandiri terhadap tingginya harga DOC dan pakan, serta kesulitan peternak mandiri dalam mendapatkan DOC dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik,” ungkapnya.
Ketua Umum Pinsar Indonesia, Singgih Januratmoko menambahkan, pembagian day old chicken (DOC) 50% untuk integrator dan 50% untuk peternak belum berjalan dengan baik. Menurut Singgih, koperasi merupakan badan hukum yang diakui pemerintah, bahkan penghargaan diberikan oleh Kementerian Pertanian.
“Kami dari koperasi Pinsar pernah membeli 100 box DOC yang kami dapatkan hanya 25 box. Sementara stok DOC melimpah," timpalnya.
Jerry menuturkan, Pemerintah menyadari peran penting kolaborasi antarpelaku usaha broiler nasional dalam menjamin ketersediaan daging ayam ras. Untuk itu, Kemendag memerlukan masukan yang dapat memberikan solusi guna menjaga iklim usaha broiler yang sehat dan adaptif, serta mengesampingkan ego sektoral.
“Kita harus bahu membahu, bersama-sama dalam mengembangkan iklim usaha perunggasan nasional yang kondusif dan berkeadilan, agar perunggasan nasional dapat bangkit, baik di pasar domestik, maupun di pasar global,” pungkas Wamendag.
Hadir pada acara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan Sugiyono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail. Kepala Sub Satgas Pangan Polri Kombes Helfi Assegaf, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko, Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Herry Dermawan, serta Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara.
Try Surya A