Foto: Dok. Quick
Panen lebih cepat dan efisien dengan combine harvester
Aplikasi combine dapat mengurangi kehilangan panen padi 15%–20%.
Menjaga produktivitas padi harus dimulai sejak penanaman hingga panen. Selain memudahkan petani memperoleh hasil panen padi yang tinggi, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat membantu pemerintah memperkuat ketahanan pangan.
Transplanter
Bicara penanamanpadi,Faisal Yulyanto, Sales PT Kubota Machinery Indonesia menyampaikan, Kubota memiliki rice transplanter (alat penanam padi) model SPV 6cmb roda 4 dan SPW 48c roda dua.
Mesin penanam padi tersebut sangat presisi dan akurat seperti layaknya menanam menggunakan tangan manusia. Sehingga,petani dapat lebih cepat dan efisien dalam penanaman.
Perbedaan kedua mesin ini dari jumlah baris penanaman dan pengoperasian. SPV 6cmb ada 6 baris penanaman yang dilakukan secara bersamaandan dioperasikan dengan kendali setir.
Sedangkan, SPW 48c ada 4 baris penanaman dan pengoperasiannya dengan didorong. Mesin ini didesain ringkas dan ringan sehingga mampu meningkatkan kemampuan manuver, mempermudah transporunit,dan memiliki kecepatan tinggi.
“Harga SPV 6cmb berkisar Rp200 juta lebih, dapat menanam 2-3 ha per hari. Sedangkan, SPW 48c Rp70 juta dapat menanam 1 ha per harinya,” kata pria kelahiran Yogyakarta, 27 Juli 1980 ini. Perawatan transplanter memperhatikan pergantian oli setiap 50, 200, dan 400 jam.
Penggunaan Combine
Untuk mengurangi angka kehilangan hasil,tersedia combine harvester(pemanen dan perontok). Menurut WN Soebardjo, GM Grain Processing Division PT Rutan,aplikasi combine dapat mengurangi kehilangan panen padi yang cukup tinggi,15%–20%.
Ia menambahkan, penggunaan combine sudah teralisasi dengan baik. Namun, belum semua lahan di Indonesia dipanen menggunakan combine. “Potensi kehilangan hasil (losses) sebelum menggunakan combine di rentang15%–20%, sekarang sudah bisa disusutkan menjadi tersisa hingga maksimal 3%–4%. Bukannya tidak ada kehilangan hasil panen tapi bisa dikurangi,” ungkapnya.
Bardjo, sapaannya mengungkapkan, produk combine Rutan yang sedang naik daun adalah Crown. Produk ini menggabungkan 3 fungsi sekaligus, yaitu pemotongan, perontokan, dan pembersihan.
“PT Rutan memiliki beberapa tipe combine merek Crown terdiri dari Tomcat CH790 yang berukuran kecil Rp115 juta, Hornet CH 7130 ukuran sedang Rp185 juta, CCH 2000 Star ukuran besar Rp400 juta, CCH 2200 SUMO ukuran besar Rp600 juta. Semua combine tersebut diskon 20%,” ungkapnya.
Bardjo menguraikan, combine harvester Crown Tomcat CH790 merupakan alat panen modern dengan desain ringkas dan ringan, 390 kg, sehingga tetap lincah dan tidak mudah tenggelam. Mesin ini bisa dioperasikan pada lahan sempit atau terasering.
Kemudahan menggunakan Crown Tomcat CH790 karena dilengkapi tuas hidrolik untuk mengarahkan pergerakan tinggi dan rendahnya pisau pemotong. Pisau pemotong bergerak bersamaan sehingga tidak ada hentakan yang membuat bulir padi berjatuhan.
Mesin ini juga dilengkapi starter elektrik untuk mempermudah nyala mesin.Sedangkan,stang pengemudi dilengkapi tuas kopling untuk menggerakkan arah laju mesin dan kopling kemudi untuk belok. Dilengkapi juga tabung perontok besar yang bisa memisahkan setiap kotoran yang masuk bersamaan dengan bulir padi.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 319 terbit Januari 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.