Foto: Dok. Mohamach Abdoula
Pabrik pengolahan beras terpadu menghasikan beras kualitas medium dan premium
Mesin pengolahan beras modern dan terpadu bisa menyelamatan 1 jutaan ton beras.
Perlakukan pascapanen sangat menentukan keberhasilan agribisnis perberasan. Apalagi, panen raya besar yang jatuh padamusim hujan menjadi tantangan tersendiri dalam proses pascapanen.
Menurut Mohamach Abdoula, solusi menghadapi tantangan itu adalah modernisasi industri pengolahan beras terpadu 4.0. Mekanisasi dan modernisasi industri pengolahan yang baik dan tepat guna bisa menurunkan penyusutan sekitar 5%.
“Jika bisa saving (menyelamatkan) 3%–nya saja, kita sudah menghemat sekitar 2,1 juta ton GKP (Gabah Kering Panen). Berarti, ekuivalen kurang-lebih 1 juta ton beras. Apabila kita bisa saving sampai 5% maka kita tidak akan impor beras lagi,“ cetus Direktur PT Vietindo Jaya, perusahaan bidang rice estate developer berbasis di Jakarta itu bersemangat.
Umumnya petani hanya bisa menghasilkan kualitas beras senilai Rp7.000–Rp9.000/kg dengan alat panen dan mesin pengolah warisan zaman dulu.
Sementara, pabrik beras modern bisa memproduksi beras kualitas premium dengan harga mencapai Rp12.800–Rp13.600/kg sesuai Permendag No. 57/2017 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras. “Di situlah upaya merebut margin pertanian,” tegasnya.
Modern dan Terpadu
Pabrik pengolahan beras terpadu (Integrated Rice Processing Plant, IRPP) menghasikan beras kualitas medium dan premium dengan spesifikasi yang baik dan terstandar. IRPP meliputi pengering (dryer), silo, dan penggilingan padi (rice miling unit, RMU).
Pengeringan merupakan bagian krusial dalam menghasilkan beras premium. Pengeringan yang merata, menurut WN Soebardjo, GM Grain Processing Division PT Rutan, perusahaan alsintan prapanen dan pascapanen di Surabaya, Jatim, akan meminimalisasi beras patah (broken) saat proses penggilingan. Sementara, beras premium mengandung maksimal 5% beras patah.
Rutan menawarkan pengering Crown,CLSU Auto Dryer yang menghasilkan pengeringan merata dan bisa dikendalikan dari jarak jauh menggunakan ponsel pintar (smartphone).
Sistem pengeringan berbentuk segitiga yang dialiri hawa panas dari arah atas ke bawah serta berlangsung secara sirkular. Bulir gabah atau biji-bijian lainnya akan cepat kering merata.
Dryer ini juga awet dan tahan lamakarena berbahan stainless steel asal Taiwan yang mutunya setara produk Jepang. Kapasitas dryer ini 30–60 tonsekali proses dan menghasilkan rendemen giling yang tinggi.
Dalam menghasilkan beras premium, ucap pria yang akrab disapa Bardjo itu, permintaan mesin RMU modern berupa polisher (penyosoh) dan color sorter (pemilah warna beras) cukup tinggi.
“Tren sekarang rice miller (penggilingan padi) berlomba-lomba untuk memproduksi beras premium. Karena kalau tidak mengikuti permintaan di pasar, sudah pasti pelan tapi pasti akan terkikis keberadaan mereka,” terangnya.
Polisheryang diminati adalah Satake KB-40 dan KB-100. Polisher Satake membersihkan permukaan beras dan meningkatkan kualitas produk akhir secara signifikan berupa beras berwarna putih cerah dan bersinar. Selain mudah digunakan, Satake KB-40 dan KB-100 juga gampang perawatannya.
Sementara, color sorter yang disukai ialah Satake REZS4500. “Penggunaan color sorter ini untuk memilih kriteria premium. Utamanya untuk memisahkan beras yang tidak putih. Karena beras premium itu sangat kritis dengan beras yang tidak (berwarna) putih atau rusak,” ungkapnya kepada AGRINA.
Mesin tersebut dilengkapi kamera full color terbaru yang bisa mendeteksi warna seperti mata manusia, lampu LED untuk menjaga kinerja dan memperpanjang umur mesin, perangkat lunak terdepan untuk mengevaluasi warna produk yang cacat, serta tigatahap sortir.
Kapasitas kerja Satake REZS4500 sebanyak 5–7 ton/jam. “Jadi bicara mutu, untuk (pengusaha) menengah ke atas sudah pasti pilihannya adalah Satake,” ucap Bardjo. Polisher dan color sorter Satake juga digunakan di berbagai negara. Untuk mendukung layanan purnajual, Rutan memiliki kantor cabang di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 319 terbit Januari 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.