Senin, 26 Oktober 2020

Kementan Siap Bantu Petani Mengantisipasi La Nina

Kementan Siap Bantu Petani Mengantisipasi La Nina

Foto: Istimewa
Mentan SYL secara simbolis memberikan arahan kepada brigade di ruang AWR

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Badai La Nina yang mulai menerjang sebagian wilayah Indonesia siap dihadapi Kementerian Pertanian dalam menjaga produksi. Sejumlah kebijakan strategis diambil Kementan sabagai langkah antisipasi dan mitigasi dampak.
 
Setidaknya terdapat tujuh stimulus kebijakan yang sudah diambil untuk mitigasi la nina. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, salah satunya adalah melakukan pemetaan di seluruh wilayah rawan banjir.
 
"Kami mengaplikasikan early warning system dan memantau semua informasi yang ada di BMKG. Kita juga membentuk gerakkan brigade banjir (satgas OPT-DPI), brigade tanam, dan brigade panen," ujar Mentan SYL di ruang Agriculture War Room (AWR), Senin (26/10).
 
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pompanisasi in-out dari sawah serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter. Langkah ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan kemungkinan terendamnya sawah serta tanaman.
 
Dengan demikian, Mentan berharap para petani segera menggunakan benih tahan genangan seperti Inpara 1 sampai 10, Inpari 29, Inpari 30, Ciherang Sub 1, Inpari 42 Agritan, dan varietas unggul lokal lainnya.
 
"Yang paling penting lakukan klaim asuransi usaha tani padi bagi yang sudah mendaftar dan bantuan benih gratis bagi yang puso. Dan terakhir, perbaiki cara pascapanen dengan menggunakan dryer atau pengering dan RMU," wanti-wanti Mentan.
 
Badai La Nina dengan curah hujan tinggi bisa berdampak pada sektor pertanian, perikanan, perhubungan, dan lingkungan hidup. Langkah yang diambil Mentan SYL sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mengantisipasi dampak La Nina.
 
Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina. Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6°C pada Agustus, dan -0.9°C pada September 2020.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain