Rabu, 21 Oktober 2020

Indonesia Ekspor Premix Pakan Senilai 3M ke India

Indonesia Ekspor Premix Pakan Senilai 3M ke India

Foto: 
Sebanyak 27 ton premix senilai USD 213.000 diekspor ke India

Cikarang (AGRINA-ONLINE.COM). Kementerian Pertanian melepas ekspor perdana premix vitamin dan mineral ke India dari produksi PT Agrinusa Jaya Santosa, unit usaha PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk. Total premix yang akan diekspor sebanyak 27 ton senilai USD213.000 atau sekitar Rp3 miliar, dari total produk yang akan diekspor senilai USD 1 juta atau Rp15 miliar.
 
Di sela-sela pelepasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kinerja produksi Agrinusa yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan ekspor komoditas pertanian. "Atas terealisasinya ekspor pada hari ini, berarti semua yang telah diupayakan selama ini oleh pihak perusahaan telah membuahkan hasil yang baik," papar Menteri SYL, Rabu (21/10).
 
Ia menjelaskan, salah satu target Kementan saat ini adalah memang peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian. Hal ini dilakukan melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS), yang mengusung tema 'maju', 'mandiri' dan 'modern'.
 
Harapannya, GRATIEKS ini bisa membuka peluang ekspor lebih besar bagi para pelaku usaha peternakan dan kesehatan hewan. Baik skala besar, menengah bahkan mikro dan para peternak yang siap ekspor untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Program GRATIEKS ini juga ditargetkan bisa meningkatkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300% menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan.
 
Menteri SYL berharap, dengan terbukanya akses pasar internasional ini, Agrinusa bisa terus meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk yang siap ekspor. Sehingga produk peternakan Indonesia mampu lebih bersaing di perdagangan internasional.
 
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah menambahkan, sediaan premix merupakan sediaan obat hewan yang dalam produksinya harus menerapkan Cara Pembuatan Obat Hewan Baik (CPOHB). Maka demikian, pemerintah melakukan pembinaan agar para pelaku usaha produsen obat hewan dapat memiliki sertifikat CPOHB. Tujuannya menjamin kualitas produk obat hewan yang baik dan konsisten serta dapat bersaing di pasar internasional. 
 
“PT. Agrinusa Jaya Santosa ini merupakan salah satu produsen obat hewan di Indonesia yang telah memiliki sertifikat CPOHB, jadi kualitasnya tidak diragukan," tandasnya.
 
Nasrullah mengapresiasi Japfa yang telah merealisasikan ekspor produk peternakan seperti olahan ayam, karkas, susu, Hatching Eggs, DOC, vaksin dan premix. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2020 periode Januari - September meningkat.
Sejauh ini, ekspor komoditas peternakan mencapai 235.728 ton dengan nilai USD 632.085.614 atau setara Rp9,48 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 (YoY), volumenya 199.135 ton setara dengan Rp 7,05 triliun. 
 
Managing Director Strategic Business Unit Animal Health and Livestoxk Equipment JAPFA, Teguh Prajitno mengatakan, produk yang diekspor telah melewati serangkaian proses sesuai dengan standar internasional.
 
“Pelepasan ekspor perdana ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai bentuk pecapaian yang baik dalam pengakuan standar kualitas dan mutu produk Agrinusa," ujar Teguh. 
 
Rangkaian pelepasan ekspor ini telah dilengkapi dengan penyerahan Health Certificate Sanitary (HC) dari Balai Besar Karantina Pertanian dan Veterinary Health Certificate dari Ditjen PKH Kementan. Penerbitan sertifikat ini tentunya melalui proses yang telah terstandarisasi, dimulai dari tahapan penilaian sarana produksi, pengambilan sampel hingga pengujian sampel tersebut. 
 
 
Premix dalam industri peternakan dikenal sebagai bahan tambahan untuk dicampurkan ke dalam pakan unggas untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Di dalamnya terdapat kandungan asam amino, vitamin, dan mineral. Saat ini premix yang akan diekspor PT Agrinusa Jaya adalah premix vitamin dengan merek dagang Agrimix Bro dan Agrimix.
 
Deputy COO Poultry Division Japfa, Antonius Harwanto yang turut hadir mengutarakan, pelepasan ekspor premix vitamin perdana ke India ini merupakan bentuk perluasan pasar Japfa ke ranah internasional. Sesuai komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah, Japfa dan anak usahanya terus menjaga standar kualitas mutu dan layanan untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri.
 
Sebagai informasi, sepanjang 2020 Agrinusa melakukan ekspor produk farmasetik dan sarana peternakan ke berbagai negara di Asia Tenggara. Selain itu, pada 2021 mendatang, Agrinusa juga berencana melakukan ekspor premix vitamin ke beberapa negara, diantaranya Vietnam, Bangladesh dan Myanmar.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain