Foto: Istimewa
Penurunan konsumsi mendorong kejadian anjloknya harga ayam hidup
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memiliki tugas untuk menjamin ketersediaan dan produksi semua bahan pangan, tak terkecuali produk hasil peternakan.
Direktur Jenderal Peternakan Kementan Nasrullah mengatakan, Direktorat Jenderal PKH memastikan komoditas peternakan agar tersedia. Ia mengaku, dari awal pandemi hingga saat ini belum mendengar komoditas peternakan hilang di pasaran. Terkait anjloknya harga ayam hidup (livebird – LB) akhir - akhir ini, menurut Nasrullah terjadi lantaran turunnya daya beli masyarakat yang berimbas kepada turunnya konsumsi.
“Perunggasan oversupply 40% itu karena penurunan konsumsi. Kalau daging (sapi) kita kemungkinan Januari ada surplus karena penurunan konsumsi juga,” beber Dirjen PKH di sela-sela diskusi secara daring yang digelar Pusat Kajian Pangan dan Advokasi (Pataka), Jumat (4/9).
Sebelum pandemi, produksi unggas memang sudah berlebih. Ia menilai, tugas Kementerian Pertanian sebenarnya sudah selesai terkait produksi. Akan tetapi, lanjut Nasrullah, pihaknya tidak tinggal diam terhadap nasib peternak mandiri. Untuk itu, ia menyarankan model kemitraan dan korporasi sebagai solusi bersama.
“Harga kami tidak menangani. HPP itu dikeluarkan oleh kementerian lain. Artinya kalau mau tanya harga anjlok ya tanya ke yang menetapkan (HPP). Kami bisa saja melakukan pembatasan produksi. Tapi kalau ada kejadian luar biasa seperti pandemi, kita kekurangan ayam. Kalau itu terjadi bagaimana? Jangan kita minta ke negara lain, sudah cukup sapi kerbau saja,” tandasnya.
Try Surya A