Foto: Istimewa
Mnetan SYL melepas ekspor olahan ayam oleh PT Malindo sebesar 6 ton
Cikarang (AGRINA-ONLINE.COM). Kementerian Pertanian melepas ekspor produk daging ayam olahan ke Jepang di Tengah Pandemi Covid-19 sebanyak 6 ton.
"Kami mengapresiasi kepada PT. Malindo Food Delight yang telah mampu membaca peluang dunia usaha secara global, dengan menghasilkan produk yang mampu menembus pasar ekspor," ungkap Mentan SYL saat melepas ekspor perdana Produk Daging Ayam Olahan, Selasa (1/9).
SYL mengajak semua elemen untuk terus mendorong terus Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (GRATIEKS) dengan membuka peluang ekspor bagi peternak-peternak Indonesia dengan terus berupaya mengkonsolidasikan kepada semua pihak, baik pemerintah daerah, dan pelaku yang bergerak di sektor pertanian dari hulu hingga hilir agar bersatu dalam menyediakan pangan.
SYL berujar, lompatan ekspor komoditas peternakan Indonesia hingga saat ini telah mampu menembus pasar internasional, yakni seperti daging ayam olahan, Day Old Chick (DOC), Hatching Egg (HE), sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, daging wagyu, produk susu olahan, ternak babi, kambing dan domba hidup sampai ke produk larva kering (Black Soldier Fly) ke berbagai negara seperti Jepang, Myanmar, PNG, Timor-Leste, Malaysia, Inggris, Australia, Benin, Tiongkok, Hongkong, Taiwan, Singapura, Korea, Vietnam, Perancis, dll, hingga totalnya mencapai 97 negara di dunia.
Berdasarkan data BPS yang diolah Pusdatin Kementan, kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2020 periode bulan Januari – Juli tercatat 174.946 ton, dengan nilai USD 466.551.720 atau setara Rp6,88 T.
Kelompok Pangan Segar dan Olahan merupakan Komoditas Ekspor Peternakan yang terbesar dengan volume dari Januari hingga Juli 2020 mencapai 84.789 ton dengan nilai USD 334.344.516 atau setara Rp4,9 T.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah memaparkan, data ekspor peternakan tersebut dibandingkan dengan periode yang sama (Januari-Juli) pada tahun 2019 (YoY), volume ekspor saat itu sebesar 143.035 Ton dengan nilai USD 374.864.463, terjadi peningkatkan sebesar 22,3% dan nilai ekspor naik 24,4%.
Khusus untuk capaian ekspor komoditas unggas dan produk unggas, dari data BPS yang diolah Pusdatin Kementan, Ekspor Januari-Juli 2020 yaitu sebesar 341,6 ton dengan nilai sekitar Rp17,5 miliar.
Dari ekspor kelompok produk unggas, 87% dalam bentuk produk daging dan olahannya sebanyak 297,9 Ton dengan nilai sebesar Rp7,9 miliar. Produk unggas lainnya seperti DOC, Hatching Egg dan Telur olahan.
Negara tujuan ekspor produk unggas Indonesia saat ini yaitu antara lain Jepang, Myanmar, PNG, dan Timor-Leste, namun peluang pasar ekspor produk unggas masih terbuka cukup luas, karena saat ini beberapa negara tujuan ekspor lainnya seperti Saudi Arabia, Singapura, Brunei dan Tiongkok masih dalam tahap penyelesaian proses pemenuhan persyaratan antar pemerintah (G to G).
Ekspor perdana produk daging ayam olahan PT. Malindo Food Delight menunjukan potensi produk peternakan telah memenuhi standar kelayakan ekspor internasional yaitu dengan telah dimilikinya Sertifikat Kompartemen bebas Avian Influenza, Sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner), Sertifikat produk Halal, Sertifikat sistem Manajemen Mutu sesuai ISO 9001 dan ISO 22000, dan yang paling utama telah mampu melewati audit ketat dari Chief Veterinary Officer - Ministry Of Agriculture Forestry and Fisheries Jepang (CVO-MAFF).
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut hadir dan menyerahkan sertifikat kesehatan karantina atau health certificate (HC) menambahkan, produk olahan ayam ini telah melalui serangkaian tindakan di Karantina Pertanian Tanjung Priok.
Try Surya A