Rabu, 12 Agustus 2020

SP3T Kostraling Kementan Dinilai Positif

SP3T Kostraling Kementan Dinilai Positif

Foto: Istimewa
Kementan maksimalkan program Kostraling melalui pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Serang (AGRINA-ONLINE.COM). Kementan membentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) untuk memberikan fasilitas pascapanen bagi kelompok tani. Tujuannya agar harga jual saat panen yang tinggi dapat dinikmati petani.
 
"Kami ingin yang sejahtera bukan hanya pemilik sawah saja tapi semua petani sampai dengan buruh taninya. SP3T di Banten ini berjalan bagus dan harus direplikasi di wilayah lain," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Hasan Aminuddin saat mengunjungi salah satu SP3T di Banten, Selasa (11/8).
 
Dalam kunjungan dilakukan pemberian bantuan simbolis kepada para petani tepatnya di Desa Singarajan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang yakni bantuan benih padi, benih jagung,  bibit kopi, bibit kelapa, power thresher, dan KUR Kostraling
 
Hasan berpendapat, subsidi pupuk bisa diganti menjadi subsidi harga. Menurutnya, perlu dikaji ulang terkait pupuk subsidi ini, apakah masih efektif.
 
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan SP3T lahir untuk membantu petani padi dapat menikmati hasil panennya secara maksimal. Sebab selama ini petani padi banyak yang tidak menikmati hasil panennya secara maksimal karena banyak dijual dalam bentuk gabah kering panen, bahkan ada yang dijual secara tebasan ketika gabah masih ada di lahan.
 
Sebagai solusinya, Kementan dibawah Mentan Syahrul Yasin Limpo menginisiasi pemberian bantuan alsintan seperti combine harvester, vertical dryer, RMU, dan mesin packing untuk UPJA (unit pengelola jasa alat mesin pertanian.
 
Dengan adanya paket sarana ini, lembaga tani bisa memproduksi beras kemasan dengan label yang khas. "Mereka dapat menyesuaikan dengan kearifan lokal setempat yang tentunya akan memberikan nilai plus bagi produk yang dipasarkan," ujarnya.
 
Lebih lanjut Suwandi mengungkapkan, saat ini Kementan menjaga kestabilan harga komoditas pangan memaksimalkan program Kostraling melalui pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kostraling bertujuan menjaga harga beras tetap stabil, dan SP3T menjadi salah satu contohnya.
 
Ketua Gapoktan Harapan Makmur, Hamid menuturkan kelompoknya mendapat bantuan SP3T pada tahun 2018. Kelompoknya tidak hanya memproduksi gabah, namun hingga beras dan dalam bentuk kemasan.
 
“Selama ini beras dikemas dengan merk Jaseng dan sudah dipasarkan ke beberapa wilayah area Banten sekitarnya. Ini bukan hanya produk Gapoktan kami saja, namun gabungan lewat KPPBM Beras Jaseng, dan sekarang kami malah diminta ikut memasok untuk kebutuhan Dinsos dan BNPT selama pandemi Covid 19 ini,” tuturnya detail.
 
Try Surya A
SP3T Kostraling Kementan Dinilai Positif
 
Serang (AGRINA-ONLINE.COM). Kementan membentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) untuk memberikan fasilitas pascapanen bagi kelompok tani. Tujuannya agar harga jual saat panen yang tinggi dapat dinikmati petani.
 
"Kami ingin yang sejahtera bukan hanya pemilik sawah saja tapi semua petani sampai dengan buruh taninya. SP3T di Banten ini berjalan bagus dan harus direplikasi di wilayah lain," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Hasan Aminuddin saat mengunjungi salah satu SP3T di Banten, Selasa (11/8).
 
Dalam kunjungan dilakukan pemberian bantuan simbolis kepada para petani tepatnya di Desa Singarajan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang yakni bantuan benih padi, benih jagung,  bibit kopi, bibit kelapa, power thresher, dan KUR Kostraling
 
Hasan berpendapat, subsidi pupuk bisa diganti menjadi subsidi harga. Menurutnya, perlu dikaji ulang terkait pupuk subsidi ini, apakah masih efektif.
 
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan SP3T lahir untuk membantu petani padi dapat menikmati hasil panennya secara maksimal. Sebab selama ini petani padi banyak yang tidak menikmati hasil panennya secara maksimal karena banyak dijual dalam bentuk gabah kering panen, bahkan ada yang dijual secara tebasan ketika gabah masih ada di lahan.
 
Sebagai solusinya, Kementan dibawah Mentan Syahrul Yasin Limpo menginisiasi pemberian bantuan alsintan seperti combine harvester, vertical dryer, RMU, dan mesin packing untuk UPJA (unit pengelola jasa alat mesin pertanian.
 
Dengan adanya paket sarana ini, lembaga tani bisa memproduksi beras kemasan dengan label yang khas. "Mereka dapat menyesuaikan dengan kearifan lokal setempat yang tentunya akan memberikan nilai plus bagi produk yang dipasarkan," ujarnya.
 
Lebih lanjut Suwandi mengungkapkan, saat ini Kementan menjaga kestabilan harga komoditas pangan memaksimalkan program Kostraling melalui pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kostraling bertujuan menjaga harga beras tetap stabil, dan SP3T menjadi salah satu contohnya.
 
Ketua Gapoktan Harapan Makmur, Hamid menuturkan kelompoknya mendapat bantuan SP3T pada tahun 2018. Kelompoknya tidak hanya memproduksi gabah, namun hingga beras dan dalam bentuk kemasan.
 
“Selama ini beras dikemas dengan merk Jaseng dan sudah dipasarkan ke beberapa wilayah area Banten sekitarnya. Ini bukan hanya produk Gapoktan kami saja, namun gabungan lewat KPPBM Beras Jaseng, dan sekarang kami malah diminta ikut memasok untuk kebutuhan Dinsos dan BNPT selama pandemi Covid 19 ini,” tuturnya detail.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain