Foto: Istimewa
selain pakan, maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai imbuhan
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Kebutuhan protein hewani terus mengalami peningkatan pesat seiring dengan pertambahan populasi penduduk dunia. Di sisi peternakan, alternatif pakan terus digali demi mencapai efisiensi produksi.
Hal itulah yang melatarbelakangi Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) menggelar seminar online bertema Budidaya Maggot dan Aplikasinya dalam Industri Pakan Ikan dan Unggas. Seminar yang digelas secara daring ini menghadirkan CEO Biomagg Aminudi, Guru Besar Fapet IPB Prof. Dr Dewi A Astuti dan Prof. Dr Sumiati, Dosen FPIK IPB Dr Ichsan Achmad Fauizi, serta Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo.
Maggot merupakan larva dari serangga Hermetia illucens atau dikenal dengan black soldier fly (BSF). Dewi Astuti yang banyak memaparkan tentang teknik budidaya BSF mengatakan, dengan luasan bak pemeliharaan berukuran 2x15 meter per unit, harga telur BSF adalah Rp 3000/g, produksi larva 3kg/gram telur, angka konversi rasio 2-2,5, dan panen larva pada 14 hari.
Dalam hal pengembangan BSF sebagai pakan, terdapat berbagai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Dewi menjelaskan, ke depannya BSF bisa dikembangkan sebagai probiotik, pakan unggas, pakan ikan, dan juga bisa dikembangkan sebagai komponen aditif, serta pengganti antibioik.
Try Surya A