Foto: Istimewa
Total panen mencapai Ro30 juta
Lamongan (AGRINA-ONLINE.COM). Budidaya ikan kerapu di tambak merupakan salah satu teknologi dalam rangka mendukung produksi budidaya kerapu berkelanjutan.
Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur merupakan kawasan sentra budidaya kerapu di tambak. Sebagian besar penduduk di lokasi tersebut melakukan budidaya ikan kerapu. Hingga kini, berkembang menjadi salah satu produsen ikan kerapu yang memasok kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/7), mengungkapkan, Kerapu sebagai komoditas ekspor dengan sasaran negara utama Hongkong, Singapura, Jepang dan China.
“Kegiatan budidaya tambak kerapu di Desa Labuhan memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Benih kerapu cantang yang digunakan berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur,” bahasnya.
BPBAP Situbondo, imbuhnya, mengembangkan kerapu persilangan dari induk kerapu macan betina dengan induk kerapu kertang jantan. Secara morfologis, benih kerapu cantang merupakan kombinasi kedua spesies induknya.
“Tambak kerapu di Desa Labuhan ini merupakan tambak yang pertama kali dibina oleh BPBAP Situbondo, ketika saya menjadi Kepala Balai tahun 2007. Tambak Bapak Karno yang sebelumnya sekitar 3 Ha, kini telah berkembang menjadi 20 Ha”, papar Dirjen.
Ia berharap, para petambak di Lamongan dapat menjaga kualitas produksi secara berkelanjutan. Tentunya dengan mengikuti petunjuk dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Dinas dan juga penyuluh setempat. Kemudian tak lupa menerapkan cara budidaya ikan yang baik (CBIB).
Di kesempatan lain, Ketua Kelompok Pembudidaya Bhakti Usaha 2, Chusnul Karim menuturkan, teknologi budidaya tambak kerapu yang diterapkan di desa Labuhan adalah tradisional plus dan sistem semi intensif. Rinciannya, dengan luas 3 ribu m2, padat tebarnya sebanyak 6 ribu ekor, kemudian memakai kincir yang dinyalakan setiap malam hari.
Luas tambak kerapu yang dimiliki pokdakan Bhakti Usaha 2 mencapai 30 Ha, dengan jumlah petambak yang tergabung dalam pokdakan tersebut sebanyak 50 orang.
“Hasil panen kerapu parsial Rabu (8/7), mencapai 0,5 ton untuk 1 petak dengan size 600 gram up dengan kisaran harga Rp 60 ribu. Total mencapai Rp 30 juta dengan tingkat kelangsungan hidup 85%,” detailnya.
Try Surya A