Foto: TSA
Untung meningkatkan daya saing, efisiensi hal utama
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Ayam pedaging (broiler) memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dari waktu ke waktu. Performa tersebut menunjukkan perbaikan genetik ayam broiler terus dilakukan. “Perbaikan genetik ini dilakukan agar performa ayam semakin baik. Diikuti dengan tingkat efisiensi pakan dan peningkatan daya hidup (livability),” ujar Andang Indartono, Kordinator Indonesian Livestock Alliance, mengawali diskusi Indonesian Livestock Club ILC), Sabtu (11/7).
Acara yang diselenggarakan Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), Indonesia Livestock Alliance (ILA) menarik tema ‘Efisiensi Budidaya Broiler di Era Milenial. Hadir sebagai pembicara Peneliti Senior Balai Penelitian Ternak, Arnold P Sinurat, yang membahas Pemanfaatan bahan baku pakan lokal untuk tingkatkan efisiensi budidaya broiler. Kemudian Guru Besar FKH IPB , Prof. Dr. I Wayan T. Wibawan yang membahas Efisiensi budidaya broiler dengan menjaga kesehatan sistem pencernaannya. Serta peternak milinial, Rahmatullah, Pemilik Tambak Muda Farm yang memaparkan pengalamannya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, para perusahaan pembibitan telah melakukan perbaikan genetik ayam pedaging dengan potensi yang semakin lebih baik. Untuk itu, pencapaian target performa dalam pemeliharaannya perlu didukung dengan tiga hal penting. Yaitu pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai, kondisi lingkungan kandang yang nyaman dan yang paling penting adalah manajemen pemeliharaan yang baik.
Efisiensi menjadi salah satu kunci utama peningkatan daya saing. Dalam perjalanan menuju industri yang berdaya saing, tantangan akan makin kuat. Terlebih, setelah adanya regulasi pemerintah tentang pelarangan pemakaian antibiotik dalam pakan unggas (AGP). untuk mempertahankan produktifitas broiler, peternak harus menggunakan alternatif pengganti yang efektif untuk mempertahankan kekebalan dan kesehatan usus ayam.
Pemberian pakan yang berkualitas juga harus menjadi perhatian tersendiri. Hal yang dapat dilakukan adalah pemilihan baku pakan yang telah diseleksi yang telah memiliki kecernaan yang baik, formulasi rangsum yang seimbang, dan meminimalkan kontaminasi mkikotoksin dan campuran sekam yang kerap ada dalam pembelian jagung sebagai bahan baku pakan.
Try Surya A